LIHAT BATIK : Komisi B melihat corak batik yang tersimpan dalam Museum Batik Pekalongan.(foto: setyo herlambang)
PEKALONGAN – Selain dikenal sebagai daerah pesisir pantura, Kota Pekalongan juga terkenal akan budaya batik dengan kualitas unggulan ditambah dengan banyaknya workshop batik yang hampir tersebar di seluruh penjuru kota.
Museum Batik Pekalongan menjadi salah satu bukti pelestarian budaya nusantara tersebut. Sebagai informasi museum ini memperoleh sertifikasi UNESCO dan diinagurasi oleh Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono pada 2006 silam. Tentunya semua koleksi tersimpan dengan baik, hal ini mendapatkan apresiasi dari kalangan Komisi B DPRD Jawa Tengah saat bertandang langsung ke Museum Batik Pekalongan, Kamis (28/11/2024).
Apresiasi disampaikan Ketua Komisi B Sri Hartini, adanya Perda tentang Kepariwisataan bisa menjadi cara meningkatkan minat wisatawan terutama tentang batik karena sebagai core utama budaya masyarakat nusantara.
“Saat ini, kami dalam tahap pengembangan budaya batik dan nantinya menjadi bagian dalam Raperda Kepariwisataan dimana museum batik sudah sangat baik mengenalkan jenis batik. Terlebih dengan adanya workshop bisa sebagai penunjang utama praktik cara membatik itu sendiri. Sebagai sarana edukasi pada generasi muda,” terang legislator asal Gerindra.
Menanggapi apresiasi, staf Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan Fajar Dewa menjelaskan meskipun tampak sederhana museum batik pekalongan telah berhasil menggaet masyarakat untuk pelestarian budaya batik lewat workshop, lomba dan pelatihan pun juga menggaet sekolah dasar hingga menengah atas.
“Di museum ini, kami mempunyai tiga ruang pameran dan juga disediakan workshop yang nantinya bisa dibawa pengunjung pulang setelah belajar membatik baik tulis maupun cap. Setiap tahunnya, ruang pameran akan berganti tema sesuai dengan trend yang sedang berkembang. Juga diadakan lomba-lomba, workshop, juga pelatihan teknis untuk masyarakat luas tentunya para pengrajin batik,” kata dia.(tyo/priyanto)