VAKSINASI : Jajaran Komisi E berada di Kantor Setda Kabupaten Semarang untuk melihat perkembangan vaksinasi.(foto: dyana sulist)
UNGARAN – Kabupaten Semarang masuk kategori daerah dengan pencapaian vaksinasi yang baik di Jateng. Data menyebutkan sampai 9 Maret 2022 capaian vaksinasi di Kabupaten Semarang untuk tahap I yaitu 98%, vaksinasi II yaitu 86%, dan vaksinasi III baru 10%. Mendengar hal itu, anggota Komisi E dr Messy Widiastuti berharap program percepatan vaksinasi terus dilakukan pada tahun ini, ia juga memaparkan untuk vaksin dosis III perlu dilakukan sosialisasi agar masyarakat bersedia vaksin booster.

Kepada Komisi E, Kamis (10/3/2022), Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jateng Rahmah Nurhayati mengemukakan, selama proses vaksinasi keterlibatan serta keinginan masyarakat untuk mendapatkan vaksin sangat tinggi. Vaksinasi Covid-19 ada dalam Peraturan Menteri Kesehatan No 10/2021 dan dibagi dua tahap yakni ada vaksinasi program dan vaksinasi gotong royong. Tujuan dan strategi percepatan vaksinasi adalah untuk mendekatkan prinsip pelayanan ke masyarakat, dan masing-masing sentra/gerai vaksinasi ini memprioritaskan masyarakat di wilayah kecamatan/ desa tersebut hingga seluruh sasaran terlayani, dan di luar sentra/gerai masyarakat dapat mengakses pelayanan vaksinasi di puskesmas terdekat.
Menambahkan itu ada rencana kegiatan vaksinasi di puskesmas, pos vaksinasi di desa/ kelurahan dan di beberapa tempat wisata, Pelaksanaan vaksinasi juga terdapat di di kantor OPD dan pabrik. Supaya vaksinasi bisa diakses umtuk masyarakat umum, Dinkes Jateng bekerja sama dengan polri dan TNI untuk membuka gerai umum yang bisa di akses untuk masyarakat umum sekitar, dan vaksinasi door to door. Kelompok sasaran vaksinasi di Kabupaten Semarang, yaitu SDM Kesehatan, lansia, petugas publik, masyarakat umum rentan, remaja dan anak-anak.
Jumlah vaksinasi yang diberikan dari dosis I-III dan macam-macamnya seperti Sinovac, Astrazeneca, Sinofac-bf, Sinopharm BBIBP, Moderna dan Pfizer. Selain itu hambatan dan kendalanya ada masyarakat yang tidak mau di vaksin, masih banyak masyarakat yang tidak mau divaksin booster (vaksin ketiga), beredarnya informasi di masyarakat tentang efek samping vaksinasi yang tidak benar, dan kekhawatiran masyarakat tentang efek vaksinasi dosis berikutnya.(dyana/priyanto)