BERBINCANG-BINCANG: Presiden Jokowi sedang berbincang-bincang dengan Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto di Grhadika Bhakti Praja, kompleks gubernuran.(foto: rahmat yw)
SEMARANG – Presiden Joko Widodo, Selasa (29/6/2020), berkunjung ke Kota Semarang. Kunjungan itu dilakukan untuk memberikan pengarahan kepada Gugus Tugas Covid-19 se-Jateng dipusatkan di Grhadika Bhakti Praja, kompleks Gubernuran, Jalan Pahlawan, Kota Semarang.
Gubernur Ganjar Pranowo, Wagub Taj Yasin, Ketua DPRD Bambang Kusriyanto dan pimpinan Forkompimda hadir langsung.

Dalam arahannya, Presiden tidak lupa mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya pada kepala daerah, serta Gugus Tugas, seluruh rumah sakit, jajaran dokter, perawat, tenaga medis, sukarelawan, TNI dan Polri yang telah bekerja keras penuh dedikasi dalam mengendalikan Covid ini
Presiden menitikberatkan fokus penanganan serta penanggulangan supaya jangan sampai muncul gelombang kedua.
“Jangan sampai muncul second wave. Saya titip kita yang kita hadapi ini, bukan hanya urusan krisis kesehatan tapi juga masalah ekonomi, krisis ekonomi, karena kalau kita lihat sekarang ini yang namanya demand terganggu, suplai terganggu, produksi terganggu,” jelas Presiden.

Secara perekonomian, pada kuartal I sektor ekonomi bisa tumbuh di atas 5%, namun pada kuartal pertama tumbuh 2,97; masih bisa tumbuh 2,97 tetapi di kuartal kedua, kita sangat khawatir bahwa kita sudah berada di posisi minus pertumbuhan ekonomi kita. Karena itu semua pihak harus hati-hati mengelola, memanajemeni krisis ini agar urusan kesehatan dan ekonomi ini bisa berjalan beriringan.
“Jadi saya harapkan bapak ibu dan saudara-saudara sekalian gas dan remnya ini betul-betul diatur, jangan sampai melonggarkan tanpa sebuah kendali rem sehingga mungkin ekonominya bagus tapi Covid-19 juga naik. Bukan itu yang kita inginkan. Covid-19 terkendali tapi ekonominya juga tidak mengganggu kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.
Pandemi Covid-19, lanjut Presiden, menjadi permasalahan di semua negara. Bahkan ekonomi dunia diperkirakan di 2020 akan terkontraksi minus 6 sampai minus 7,6. Dengan demikian, dunia secara global masuk dalam resesi ekonomi. Disebutkan negara tetangga Singapura diprediksi minus 6,8; Malaysia minus 8; Amerika minus 9,7; Inggris minus 15,4; Jerman minus 11,2; Prancis minus 17,2; Jepang minus 8,3.
“Oleh sebab itu saya titip jangan sampai membuka pada tatanan baru New Normal tetapi tidak melalui tahapan-tahapan yang benar . Setiap kita membuat kebijakan, setiap kita membuat policy, betul-betul tolong yang namanya data sains itu dipakai, yang kedua saran-saran dari para saintis para pakar juga dipakai sehingga dalam memutuskan itu betul-betul tepat sasaran.”
Presiden juga mengingatkan kepada Gubernur, Bupati/Wali Kota perihal kebijakan New Normal. Daerah diminta tidak gegabah dengan membuka kenormalan baru tanpa mengabaikan perkembangan penanganan Covid-19.
“Jangan sampai kita berani membuka, masuk ke New Normal tetapi keadaan datanya masih belum memungkinkan, jangan dipaksa sehingga tahapan-tahapan harus betul-betul disiapkan. Ada yang namanya prakondisi, betul-betul ada prakondisi, kalau sudah ada prakondisi masuk ke yang kedua, timing-nya, kapan kita buka. Timing-nya harus tepat. Jangan sampai RT-nya masih tinggi di atas 1, RT-nya masih tinggi kita sudah berani buka, hati-hati,” tegas Presiden.
Selain itu disinggung pula perihal penganggaran. Presiden meminta Gubernur, bupati, dan wali kota agar anggaran-anggaran yang berkaitan dengan kesehatan ini segera dikeluarkan. Berkaitan dengan belanja bansos juga disegerakan, karena ini penting agar social safety nett bagi warga.
Ketiga yang berkaitan dengan stimulus ekonomi, terutama untuk usaha mikro, usaha kecil, ini betul-betul juga provinsi, kabupaten, dan kota juga harus melihat lapangannya. Anggaran untuk ini juga siapkan. Pemerintah pusat juga menyiapkan, provinsi menyiapkan, kabupaten menyiapkan kota menyiapkan, berlapis-lapis seperti ini sehingga tidak ada semua yang tercecer.
“Semoga kasus Covid-19 Jawa Tengah turun dan betul-betul bisa hilang dan insya allah ekonomi kita bisa merangkak pada sebuah pertumbuhan yang normal kembali,” pinta Presiden.

Sementara usai mengikuti pengarahan, Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto turut berbincang-bincang dengan Presiden. Dalam kesempatan itu dilaporkan, seluruh dewan telah melakukan monitoring dari penanganan Covid-19 di daerah pemilihan (dapil) masing-masing. Bahkan dari sisi penggaran pun sepakat dengan gubernur ada refocussing untuk dialihkan pada penanganan virus.(ervan-rahmat/priyanto)