DISKUSIKAN KINERJA. Komisi C DPRD Provinsi Jateng dalam diskusi bersama PT. BPR BKK Kabupaten Tegal membahas kinerja keuangan perbankan, Rabu (20/4/2022). (foto choirul amin)
SLAWI – Komisi C DPRD Provinsi Jateng mendorong PT. BPR BKK Kabupaten Tegal berinovatif menciptakan produk bank lainnya. Demikian disampaikan Ketua Komisi C DPRD Provinsi Jateng Bambang Haryanto, saat pelaksanaan monitoring ke Kabupaten Tegal, Rabu (20/4/2022).

Pada kesempatan itu, ia mengatakan setiap daerah di Jateng memiliki kriteria khusus pada pola kehidupan masyarakatnya. Sehingga, perlu adanya stimulus supaya PT. BPR BKK Kabupaten Tegal membantu perekonomian masyarakat sekitar.
“Kami ingin adanya inovasi produk kredit baru sehingga tujuan awal kita untuk menjadi solusi kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat, baik unit usaha mikro maupun pelaku usaha lainnya,” kata Politikus PDI Perjuangan itu.
Ia juga memberikan sedikit catatan terhadap kinerja PT. BPR BKK Kabupaten Tegal untuk lebih efektif dan efisien pada tahun berikutnya. Dilihat dari perkembangan pencapaian realisasi Non-Performing Loans (NPL/ kredit macet) pada 2020 mencapai 10,34% dan turun menjadi 8,96% pada 2021.
“Untuk meningkatkan laba dan kinerja yang efisien, maka kita harus menekan NPL-nya. Meskipun ada penurunan dari tahun sebelumnya, nilainya masih di angka 8 koma sekian. Nah, itu perlu ada catatan harus bisa lebih baik lagi ke depannya,” tambahnya.

Senada, Wakil Ketua Komisi C DPRD Provinsi Jateng Sriyanto Saputro mengaku sangat setuju adanya inovasi produk kreditnya, terlebih bisa membaur langsung dengan masyarakat. “Kalau bisa sampai di tingkat karyawan bisa turun langsung sehingga dapat membaur langsung dengan pedagang kecil di pasar, UKM, dan pelaku usaha lainnya yang belum tersentuh PT. BPR BKK Kabupaten Tegal,” kata legislator dari Fraksi Gerindra itu.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT. BPR BKK Kabupaten Tegal Khojin mengungkapkan rasa terima kasihnya atas catatan, masukan, dan saran dari Komisi C itu. Terkait produk kredit baru, BPR-BKK Kabupaten Tegal telah mengeluarkan produk ‘Kredit Ceria Istimewa’ dengan ketentuan suku bunga 0,85% per bulan flat dengan maksimal mencapai Rp 1 miliar.
“Salah satu strategi kami dengan melakukan gerakan grebek dan promosi produk ke pasar-pasar. Dalam dua kali seminggu bukan hanya karyawan, pimpinan kami juga ikut melaksanakan program tersebut. Selain untuk promosi dan penagihan, hal tersebut kami yakini untuk menjaga hubungan dan kebiasaan yang baik terhadap masyarakat dan pelaku usaha lainnya,” jelasnya.

Secara umum, Komisi C memberikan apresiasinya terhadap kinerja PT. BPR BKK Kabupaten Tegal karena dalam masa sulit hampir 2 tahun terakhir masih tergolong sehat kinerjanya. Tercatat, pertumbuhan aset senilai 17% dan kenaikan kredit sebesar 10% pada 2021.
Sebagai informasi, aset PT. BPR BKK Kabupaten Tegal pada 2020 sekitar Rp 120,68 miliar dan pada 2021 sebesar Rp 141,27 miliar, Dana Masyarakat pada 2020 sebesar Rp 97,11 miliar dan pada 2021 sebesar Rp 116,75 miliar, Dana Kredit yang diberikan pada 2020 tercapai Rp 80,96 miliar dan pada 2021 Rp 89,43 miliar, kemudian Laba pada 2020 tercapai Rp 2,83 miliar dan pada 2021 Rp 3,11 miliar. Untuk rasio NPL, pada Desember 2020 sebesar 10,34% dan pada Desember 2021 sebesar 8,96%. (amin/ariel)