CENDERA MATA : Komisi A memberikan cendera mata kepada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Tegal.(foto: ervan ramayudha)
TEGAL – Komisi A pada Senin (5/8/2024), berkesempatan melihat pengelolaan perpustakaan milik Pemkot Tegal. Kunjungan itu guna mendapatkan masukan dalam penguatan penyusunan materi Raperda Perpustakaan.

Menurut Wakil Ketua Komisi A Fuad Hidayat, keberadaan perpustakaan daerah perlu dioptimalkan. Mengingat perpustakaan menjadi gerbang masyarakat berliterasi serta tempat untuk menumbuhkan minat baca.
“Kalau perpustakaan daerah saja kurang dioptimalkan. Keberadaan (perpustakaan) di daerah hanya dijadikan tempat ampiran saja, kita gagal untuk menumbuhkan semangat baca kepada warga. Masukan-masukan kami minta untuk penguatan Raperda Perpustakaan. Bagaimana dan apa yang harus dikembangkan, kami perlu masukannya,” ucap dia. Pada kesempatan itu rombongan Komisi A diterima Kepala Dinas Arsip Kota Tegal Andri Yudi Setiawan di ruang rapat. Saat ini Komisi A tengah merumuskan kajian dari raperda perubahan Perda No 1/2014 tentang Perpustakaan.

Dalam paparannya, Andri Yudi menyampaikan, butuh kebijakan yang kuat dari pemerintah guna mengoptimalkan peran perpustakaan. Ia pun sepakat materi Perda No 1/2004 sudah sepatutnya dievaluasi, terutama dari sisi fungsi perpustakaan.
“Era sekarang sudah digital. Semua serba berada pada genggaman. Mampukan perpustakaan bisa menjawab tantangan ini. Apakah perpustakaan masih bisa menjadi Kawasan yang enak, nyaman untuk membaca termasuk ruang mendapatkan informasi serta berdiskusi,” ucapnya.
Perpustakaan milik Kota Tegal, lanjut Andri, pada pengelolaannyua mengalami tarik ulur. Sempat selama enam tahun menjadi UPTD dibawah Dinas Pendidikan. Selanjutnya, pada penataan SOTK 2008 sampai 2016 menjadi Kantor Arsip dan Perpustakaan. Pada 2017 menjadi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Tegal.
Selanjutnya Dinas Kearsipan dan Perpustakaan mendapatkan prestasi nasional. Pada 2019 mendapatkan akreditasi nasional perpustakaan (terakreditasi A). Menerima penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka (kategori tokoh masyarakat). Bahkan pernah menorehkan prestasi juara utama “prasidatama” (kategori buku sastra cerita pendek). Pada 2020 juara III perpustakaan berprestasi Jawa Tengah.
“Pada 2022 mendapatkan nomine/top-3 “Prasidatama” untuk kategori buku sastra cerita pendek,” kata dia.
Guna menarik minat masyarakat, pihaknya memiliki inovasi pusling mas (perpustakaan keliling ke masyarakat dan publik area), zona rupadaya (ruang pamer budaya (galeri lukisan dan batik), sherbu lokalan (publisher buku lokal tegalan).(ervan/priyanto)