BICARA PROTKES. Komisi D DPRD Provinsi Jateng saat membahas soal protkes di Stasiun Cirebon, Senin (28/12/2020). (foto ayuandani dwi purnama sari)
CIREBON – Penerapan Protokol Kesehatan (protkes) di KAI (Kereta Api Indonesia), berdasarkan Surat Edaran Satgas Covid-19 Nomor 3 Tahun 2020 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Orang Selama Libur Hari Raya Natal dan Menyambut Tahun Baru 2021 dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covld-19), dirasa benar-benar bisa menekan jumlah korban positif Covid-19. Demikian disampaikan Ketua Komisi D Provinsi Jateng Alwin Basri, saat berdiskusi dengan Kepala PT KAI Daerah Operasional (Daop) 3 Wisnu Pramudyo, di Stasiun Kereta Api (KA) Cirebon, Senin (28/12/2020).

Pada kesempatan itu, Alwin mengatakan penerapan protkes di Stasiun KA yang mewajibkan penumpang melakukan Rapid Test Antigen membuat masyarakat enggan untuk melakukan perjalanan jauh sehingga kasus Covid-19 tidak meningkat pada masa libur panjang. Namun, hal tersebut sangat berbeda dengan moda transportasi darat seperti bus dan armada travel, yang sifat Rapid Test Antigen hanya himbauan saja.
“Kami sangat mengapresiasi persyaratan ketat yang dilakukan untuk menekan penyebaran Virus Corona. Namun, memang pasti hal itu juga yang membuat penurunan jumlah penumpang kereta api karena banyak dari masyarakat yang memilih naik travel atau bus daripada naik kereta,” kata Legislator PDI Perjuangan itu.
Senada dengan Alwin, Wisnu Pramudyo mengakui per tanggal 22 Desember 2020 sampai 8 Januari 2021 penumpang kereta jarak jauh diwajibkan untuk menunjukkan surat test Antigen dengan hasil negatif. Maka dari itu, KAI bekerjasama dengan Rajawali Nusantara Indonesia untuk menyediakan Rapid Test Antigen kepada calon penumpang dengan biaya yang terjangkau.
“Pelayanan Rapid Test Antigen yang ada di Stasiun hanya Rp 105.000 dan syaratnya cukup punya kode booking. Kode booking ini sejak 3 bulan sudah berlaku karena pemesanan tiket kereta dapat dilaksanakan 3 bulan sebelum keberangkatan, jadi tidak mesti saat itu juga,” kata Wisnu.

Sementara, Anggota Komisi D, Bondan Bomo Aji, menanyakan jumlah penurunan penumpang yang terjadi pada masa pandemi ini. Termasuk, penambahan jumlah kereta di Musim libur Natal dan Tahun Baru.
“Kalau memang ada penambahan jumlah kereta, pasti juga ada penambahan jumlah penumpang. Persiapan apa yang telah dilakukan pengurus stasiun jika memang nanti di akhir tahun ada peningkatan jumlah penumpang,” kata Bondan.
Menjawabnya, Wisnu mengatakan, mengingat Stasiun Cirebon adalah stasiun besar, maka melayani persimpangan antara jalur timur dan barat. Ada sekitar 200 perjalanan kereta setiap hari, namun sejak pandemi, hanya 60 KA yang beroperasi.

Sampai dengan libur Natal kemarin jumlah pelayanan penumpang di Stasiun Cirebon menurun jauh, hanya 25% sampai 30% dibanding pada 2019. Sementara selama 20 hari pada Desember, jumlah penumpang baru sebanyak 11.000 penumpang atau turun dibanding pada tahun sebelumnya yang mencapai 111.000 penumpang,
“Untuk libur Nataru tahun ini juga tidak ada penambahan kereta karena dari sisi penumpang menurun drastis, baik pengurangan kapasitas yang hanya boleh diisi 75 persen maupun penerapan protokol yang cukup ketat di KAI,” terangnya. (ayu/ariel)








