PIDATO PRESIDEN. Bambang Kusriyanto bersama membuka rapat paripurna dengan agenda mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI, Jumat (14/8/2020). (foto rahmat yasir widayat)
GEDUNG BERLIAN – Ketua DPRD Provinsi Jateng Bambang Kusriyanto bersama membuka rapat paripurna dengan agenda mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI, Jumat (14/8/2020). Dalam sambutannya, tema kemerdekaan pada tahun ini adalah Indonesia Maju, yang merupakan simbolisasi dari Indonesia yang mampu memperkokoh kedaultan, persatuan, dan kesatuan.
“Kami juga mengucapkan selamat hari jadi Provinsi Jateng yang ke-70,” kata Politikus PDI Perjuangan itu didampingi Wakil Ketua DPRD Sukirman, Heri Pudyatmoko, Ferry Wawan Cahyono, dan Quatly Abdulkadir Alkatiri.

Usai memberikan sambutan, ia mempersilakan Gubernur Ganjar Pranowo bersama pejabat Forkompinda untuk duduk di baris depan ruang rapat untuk mendengarkan pidato presiden melalui layar lebar. Dalam tayangan siaran lansung televisi yang disaksikan itu, tampak Ketua MPR RI Bambang Soesatyo membuka sidang tahunan MPR RI di Ruang Sidang Gedung MPR/DPR, Jakarta.
“Dalam sidang ini, ada 161 anggota yang hadir fisik dan 274 yang hadir secara virtual. Sidang ini untuk mendengarkan pidato presiden mengenai laporan kinerja lembaga-lembaga negara dan sambutan kemerdekaan RI ke-75,” kata Legislator Golkar itu.

Setelah pidato MPR, Ketua DPR RI Puan Maharani melanjutkan pidato sidang bersama DPR dan DPD RI Tahun 2020. Dalam salah satu pokok pidatonya, ia mengatakan, peringatan kemerdekaan ini dimaksudkan untuk mengingat perjalanan panjang Bangsa Indonesia membangun kehidupan bernegara dalam cita-cita kemerdekaan Indonesia.
“Indonesia Maju menjadi tema kali ini agar kita bisa maju di segala bidang. Selama ini, kita bisa melihat masih banyak kekurangan di setiap sisi. Saat ini, kita semakin dituntut untuk meningkatkan sistem politik, budaya, sosial, dan teknologi. Untuk itu, kita harus bisa bergerak cepat mewujudkan Indonesia Maju. Diperlukan kebersamaan antar anak bangsa dalam pembangunan Indonesia. Kita kuat karena bersatu, kita bersatu karena kuat,” kata Puan, Politikus PDI Perjuangan.

Tiba saatnya Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraannya. Dengan mengenakan pakaian adat Sabu Nusa Tenggara Timur, presiden mengawali pidatonya mengenai kondisi pandemi Covid-19 yang telah menurunkan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Tidak hanya Indonesia tapi negara-negara lain juga mengalaminya. Namun, kemunduran ekonomi dari negara-negara maju bisa menjadi kesempatan peluang kita untuk mengejar ketertinggalan. Momentum krisis ini harus disikapi dengan menggapai lompatan-lompatan baru agar kita bisa maju. Saat ini, Indonesia sudah menjadi upper middle income country,” kata Jokowi, sapaan akrab presiden, tanpa terlihat mambaca teks pidato.
“Semua negara harus menjalani mati komputer sesaat, harus melakukan restart, melakukan rebooting. Semua negara harus men-setting ulang semua sistemnya,” katanya lagi.

Menyinggung soal media digital, ia mengingatkan, semua teknologi tersebut sudah seharusnya untuk kemajuan bangsa. Terutama, menjunjung nilai-nilai kebangsaan.
“Semestinya, prilaku media tidak dikendalikan untuk mendulang click dan menumpuk jumlah like. Tapi, seharusnya didorong untuk menumpuk kontribusi bagi kemanusiaan dan kepentingan bangsa,” tegasnya.
Soal kebersamaan bangsa, ia juga mengingatkan, jangan ada lagi yang berusaha mengungguli sesamanya. Hal itu terkait dengan golongan, agama, dan sosial budaya.
“Jangan pernah ada yang merasa paling benar sendiri sedangkan yang lain dipersalahkan. Jangan ada yang merasa paling agamis sendiri, jangan ada yang merasa paling Pancasilais. Semua yang merasa paling benar dan memaksakan kehendak itu biasanya hal yang tidak benar,” tegasnya lagi.
Ia menambahkan, “kita beruntung karena dari Sabang sampai Merauke menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, penuh toleransi dan saling peduli. Sehingga, masa-masa sulit sekarang ini bisa kita lalui dan ditangani dengan baik.”
Dikatakannya, target Indonesia bukan untuk menyelesaikan krisis Covid-19 tapi lebih pada lompatan-lompatan baru untuk Indonesia Maju. “Dirgahayu Indonesia, Dirgahayu Negeri Pancasila, Merdeka!” pungkasnya.

Usai mendengarkan pidato presiden, Bambang Kusriyanto melanjutkan rapat paripurna dengan menyampaikan poin-poin yang telah disampaikan presiden. Rapat paripurna DPRD ditutup dengan menyanyikan lagu Padamu Negeri. (ariel/priyanto)