PASAR TRADISIONAL. Tietha Ernawati berada di pasar tradisional di Majelang pada program Pro Aktif.(foto: azhar alhadi)
CILACAP – Sebagai daerah ujung baratdaya Jawa Tengah, pengembangan daerah Cilacap tidak bisa cepat. Meski berbatasan dengan Jawa Barat, serta terdapat kilang minyak milik Pertamina, belum bisa membuat Cilacap berkembang pesat. Terlebih di sejumlah kecamatan baik yag berada di pesisir maupun pegunungan.

Hal itu diungkapkan anggota DPRD Jawa Tengah dari daerah pemilihan (dapil) Jateng X (Cilacap, Banyumas) Tietha Ernawati Sukoco. Sebagai putri daerah Cilacap, dia memandang Cilacap sebenarnya kaya potensi. Namun pendorong untuk mengangkat potensi itu diakuinya belum ada.
“Banyak yang merantau. Ini yang menjadi kendala,” ucapnya saat mengisi program Dialog Pro Aktif bersama Tietha Ernawati : Bermanfaat untuk Cilacap, belum lama ini. Bahkan di tempat tinggalnya saja, yakni Kecamatan Majenang, justru tidak ada daya pengungkit.
“Tinggal di Majenang itu nyaman. Hanya saja dari sisi perekonomian dan pembangunan perkembangannya tidak cepat. Kondisi tersebut turut mempengaruhi Cilacap,” ucap politikus Partai Golkar yang kini duduk di Komisi A itu.
Saat ditemui di kediamannya di Majenang, Tieta menyatakan diri untuk fokus berkiprah menjadi wakil rakyat yang ingin mengentaskan warganya dari kemiskinan melalui pendidikan.
“Di dalam sebuah keluarga, jika dalam sebuah keluarga mengemban pendidikan yang layak, maka keluarga tersebut dapat mendorong ekonomi keuarganya melalui pendidikan yang di milikinya. Saya ingin pembangunan di Cilacap bisa merata, tidak hanyak di kota cilacap aja. namun Cilacap Barat, Timur, bahkan Selatan juga harus diperhatikan,” tutur ibu putra empat itu.
Setelah ngobrol di kediaman, Tietha selanjutnya ingin melihat Pasar Caplek, Cigobang, Majenang. Di tempat itu segala perputaran ekonomi sedang berlangsung. Pasar Caplek Cigobang Majenang. di mulai dr jam 6 sampai jam 9 pagi di hari minggu. tidak hanya makanan ringan namun makanan berat pun juga ada.

Setelah bertemu dengan sejumlah pedagagang, Tietha melanjutkan kembali dengan mendatangani Madrasah Aliyah (MA) Nur Bayat. Pada pertemuan yang ditemui Faokho Subki dan Agus Susanto. Madrasah swasta ini sedang membutuhkan bantuan donator.
Tak lama kemudian, dia berkunjung ke Desa Majenang. Ia menyebutkan perlunya dibangun jalan desa untuk mobilitas ekonominya semakin membaik dengan infrastruktur jalan yang bagus juga. karena sukses atau tidaknya desa itu paling gampang diukur dari infrastruktur jalannya.
“Saya akan bersinergi sengan kepala desa dan seluruh masyarakat majenang untuk berkomitmen sama sama membangun Majenang serta Cilacap supaya menjadi lebih baik,” tutur dia.
Di sela-sela kunjungan menemui konstituen, Tietha mampir ke Balai Benih Ikan Majenang. Pengurus BBI majenang Mas Bagus menjelaskan, pembudidayaan ikan darat sangat bermanfaat untuk masyarakat.
Harapan ke depan akan saya sosialisasikan kepada masyarakat betapa pentingnya untuk konsumsi ikan mengingat gizi yang didapat sangat banyak. Dan mungkin untuk generasi generasi penerus harus diberikan edukasi mengenai budi daya ikan ikan yang ada di negeri kita.(azar/priyanto)