NARASUMBER: Anggota DPRD Jateng Yohanes Winarto menjadi narasumber dalam “Dialog Media Tradisional” di Balai Desa Toko, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan.(foto:dewi sekarsari)
GROBOGAN – Kesenian tayub bagi warga Grobogan masih diminati masyarakat. Hanya saja untuk penarinya perlu sebuah regenerasi, supaya kesenian tradisional ini terus tumbuh berkembang melintasi zaman. Â

Hal itu diutarakan oleh anggota DPRD Jateng Yohanes Winarto dalam acara “Dialog Media Tradisional” di Balai Desa Toko, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, Selasa (24/5/2022).

Ia mengaku untuk tetap menjaga kesenian tradisional perlu diadakan pementasan seperti ini. Selain itu, perlu ada regenerasi juga dalam dunia seni bagaimana memiliki daya tarik tersendiri.
“Tugas kita semua menumbuhkembangkan kebudayaan tradisional, khususnya kita melestarikan. Artinya, diwadahi dengan baik karena ini merupakan potensi yang bisa dikembangkan bagi Grobogan,” ucapnya.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata (Disporabudpar) Grobogan Ngadino menyatakan akan memberikan wadah bagi semua perkembangan kesenian tradisional. Menurutnya kesenian tayub layak dan masih bagus ditonton di Grobogan.
“Tayub masih dicintai oleh masyarakat, karena tayub sangat indah untuk dilihat. Harapan saya kita pertahankan dan kita buat untuk kedepannya lebih baik untuk digemari anak-anak kecil,” Ucap Ngadino.
Mencari kesenian yang terancam punah masih menjadi tugas bersama untuk tetap bisa melestarikan, supaya bisa menoleh pada generasi muda. Upaya seperti live streaming tetap di lakukan saat pandemi dulu, sampai sekarang sudah dibuka izin untuk menggelar event.

Selain itu, Korwilcam Grobogan Kustomo menjelaskan dulu para penari tayub hanya memakai kemben, namun dengan perkembangan zaman untuk pelestarian budaya supaya bisa diterima masyarakat bahwa tayub masih ada maka disesuaikan,
jadi arti dari tayub tari dan uyub. Karena di Grobogan ada perkembangan seni, mumpung ada yang melestarikan dan nguri-uri serta memperhatikan pelaku seni harapannya bisa mendongkrak seni di Kab. Grobogan. “Ada yang nanggap dan ada yang melihat, mudah-mudahan kessenian  di Grobogan semua bisa berkembang untuk menghibur dan menghidupi keluarga masing-masing yang bergerak di bidang seni,” katanya.(dewi/priyanto)