SOAL PENDIDIKAN. Komisi E DPRD Provinsi Jateng dan Dinas Pendidikan Provinsi Jabar berdiskusi mengenai Dana BOS di Ruang Rapat Komisi V DPRD Provinsi Jabar, Kamis (17/3/2022). (foto dyana sulis)
BANDUNG – Dalam diskusi antara Komisi E DPRD Provinsi Jateng dan Dinas Pendidikan Provinsi Jabar mengenai peningkatan layanan pendidikan SMA/SMK/SLB/MA, disebutkan bahwa Biaya Operasional Pendidikan Daerah (BOPD) Jabar pada 2022 mencapai Rp 1 triliun lebih. Tingginya angka itu untuk memberikan iuran bulanan gratis bagi para siswa.

Tidak hanya itu, terdapat pula Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) untuk SMA/SMK/SLB/MA swasta sebagai dukungan biaya operasional sekolah (BOS). Jumlahnya sebesar Rp 700.000/tahun untuk 1 siswa dengan total anggarannya mencapai Rp 844 miliar.
Hal itu dijelaskan Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Jabar Wahyu Mijaya kepada Komisi E di Ruang Rapat Komisi V DPRD Provinsi Jabar, Kamis (17/3/2022). Didampingi Wakil Ketua Komisi V Abdul Hadi, Wahyu juga menjelaskan pemberian bantuan itu bertujuan agar mengurangi angka putus sekolah di Jabar dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan pendidikan di sekolah.

“Untuk SMA/SMK/SLB/MA Negeri iuran bulanannya diberikan setiap bulan dengan jumlah yang berbeda. Siswa SMA Negeri diberikan Rp 160 ribu per bulan, SMK Rp 170 ribu per bulan, dan SLB Rp 510 ribu per bulan,” jelas Wahyu.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jateng Abdul Aziz mengatakan Pemprov Jateng juga telah menganggarkan dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) untuk SMA, SMK, SLB, dan MA Negeri dan Swasta yang ada di berbagai daerah dengan total anggaran mencapai Rp 125 miliar. Besaran bantuan Bosda itu juga diperuntukkan siswa sekolah swasta mulai Rp 250.000/siswa bagi sekolah berakreditasi B.

Sementara untuk siswa sekolah berakreditasi C, angkanya mencapai Rp 500.000/siswa. Selain bantuan untuk jenjang SMA swasta, Pemprov Jateng juga memberikan bantuan untuk Madrasah Aliyah Negeri dan Swasta, dengan alokasi anggaran Bosda sebesar Rp 26,5 miliar.
“Kami berharap adanya bantuan itu bisa memupus angka putus sekolah di Jateng. Dengan adanya pertemuan ini, ada materi positif yang bisa kami diskusikan lagi nanti di Jateng untuk lebih meningkatkan kualitas pendidikan,” kata Politikus PPP itu. (danik/ariel)