WISATA NEPAL. Komisi B DPRD Provinsi Jateng saat berdiskusi mengenai objek wisata Nepal van Java di Dusun Butuh Desa Temanggung Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang, Selasa (6/4/2021), membahas soal akses jalan yang masih butuh perhatian dari pemerintah. (foto teguh prasetyo)
MUNGKID – Komisi B DPRD Provinsi meninjau objek wisata ‘Nepal van Java’ yang berada di Dusun Butuh Desa Temanggung Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang, Selasa (6/4/2021). Dalam tinjauan itu, Ketua Komisi B DPRD Provinsi Jateng Sumanto menyampaikan objek wisata yang tengah viral tersebut masih perlu pengembangan, khususnya infrastruktur jalan, karena askses menuju tempat tersebut masih sempit dan kurang baik.
“Itu jalan milik kabupaten sehingga perlu ditata. Nanti, dikoordinasikan ke kabupaten dan provinsi. Yang utama adalah jalan dulu. Mudah-mudahan, teman-teman bisa memberikan akses karena potensi di sini jarang dimiliki di tempat lain,” jelas Anggota Fraksi PDI Perjuangan tersebut.

Ia menambahkan program desa wisata yang dicanangkan oleh pemerintah disambut baik semua desa. Seringkali terjadi pengembangan objek wisata satu desa sama dengan desa lain. Sehingga, pemerintah melalui dinas pariwisata perlu melakukan riset dan inventarisasi potensi desa wisata.
“Pemerintah Provinsi melalui kabupaten meriset dan mendata potensi yang ada di daerah. Wisata yang mirip dengan ‘Nepal van Java’ ada berapa, wisata air ada berapa, dan agrowisata ada berapa. Semua itu diinventaris dibagikan ke masyarakat,” ucapnya.
Dengan riset dan data yang ada di dinas tersebut, ia berharap masyarakat yang akan mengembangkan objek wisata tidak membuka wisata yang sama dengan yang sudah ada. Sehingga, keberlangsungan desa wisata bisa bertahan lama, tidak hanya muncul dan kemudian berhenti karena sepi pengunjung.

Senada, Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jateng Andang Wahyu Triyanto meminta pemerintah untuk aktif memberikan ide, gagasan, dan roadmap pengembangan wisata di Jateng. Semisal ada objek pantai, maka pemerintah perlu mengarahkan pengembangannya.
“Ada dua sisi, pemerintah aktif mendampingi dan memberikan pengarahan serta masyarakat di daerah juga memberikan ide mereka,” jelas Andang.
Anggota Fraksi Partai PDI Perjuangan itu juga berharap daerah wisata bisa terkoneksi dengan baik. Candi Borobudur sudah menjadi ikon tapi daerah sekitarnya masih belum berkembang.
Nepal van Java itu, menurut dia, bisa dikoneksikan dengan Candi Borobudur karena jaraknya tidak jauh. Selain itu, perlu juga ada wisata penopang sehingga wisatawan kalau ke Dusun Butuh tidak hanya melihat rumah-rumahnya tapi perlu ada pelengkap seperti wisata agro atau lainnya.

Sementara itu, Kepala Dusun Butuh Lilik Setiyawan menyampaikan selama ini pihaknya membangun wisata secara mandiri dan belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Awalnya dari para pendaki gunung, kemudian sedikit demi sedikit berkembang hingga kini bisa menjadi desa wisata.
“Terkait dengan infrastruktur jalan, memang menjadi kendala kami. Mohon dukungan pembangunan infrastruktur terutama jalan,” harap Lilik. (teguh/ariel)