SOAL UMKM. Sarif Abdillah bersama Badan Kesbangpol Provinsi Jateng dalam kegiatan’Pemantapan Ketahanan Ekonomi, Sosial & Budaya bagi Masyarakat’ di Kabupaten Banyumas, Jumat (31/1/2025). (foto r. ariel)
BANYUMAS – Sektor UMKM merupakan penggerak utama perekonomian bagi masyarakat menengah dan kecil. Di Jateng sendiri, sektor UMKM sangat besar.
Tercatat, dari 4,2 juta unit usaha, sebesar 90,48% merupakan usaha mikro, 8,50% usaha kecil, 0,94% usaha menengah, dan hanya 0,08% merupakan usaha besar. Dari angka itu, sektor UMKM mampu mendominasi perekonomian sehingga menjadi tulang punggung dalam penciptaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan.
Paparan tersebut disampaikan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng Sarif Abdillah dalam kegiatan sosialisasi yang digelar Badan Kesbangpol Provinsi Jateng di Kabupaten Banyumas, Jumat (31/1/2025). Tema yang diangkat dalam kegiatan itu adalah ‘Pemantapan Ketahanan Ekonomi, Sosial & Budaya bagi Masyarakat.’

“Namun, UMKM sendiri menghadapi sejumlah tantangan dalam perkembangannya. Diantaranya tingkat digitalisasi, akses teknologi, minimnya pendampingan, dan terbatasnya akses permodalan,” kata Sarif dihadapan peserta yang berasal dari sejumlah elemen masyarakat.
Untuk itu, ia berharap sejumlah pihak terkait bersedia mendukung perkembangan UMKM tersebut agar tetap berkontribusi terhadap perekonomian Jateng. Ia juga mengakui persoalan tersebut bukan tanggungjawab pemerintah semata namun dibutuhkan kerjasama/ kolaborasi yang integratif antara pemerintah, pelaku usaha, lembaga keuangan, dan akademisi.
“Saya mengajak kita semua untuk terus mendukung kebijakan pemerintah dalam pengembagan UMKM dan bersama-sama memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat Jateng. Dengan semangat kerjasama dan inovasi, kita dapat mewujudkan kemandirian ekonomi nasional yang kuat, berdaya saing, dan berkelanjutan,” tandasnya. (ariel/priyanto)
