KUNJUNGI POLITEKNIK. Komisi E DPRD Jateng berkunjung ke Politeknik Negeri Batam Kepri, Rabu (3/7/2019), membahas soal inovasi yang dihasilkan/ dikembangkan oleh mahasiswa. (foto priskilla candra cahyaningtyas)
BATAM – Komisi E DPRD Jateng berkunjung ke Politeknik Negeri Batam Kepri, Rabu (3/7/2019), guna mengetahui inovasi-inovasi yang dihasilkan/ dikembangkan oleh mahasiswa. Selain itu, Dewan juga ingin memahami cara penyelenggara pendidikan mempersiapkan dan mendukung kreatifitas para peserta didiknya tersebut.
Pada kesempatan itu, Wakil Ketua Komisi E DPRD Jateng Joko Purnomo mengatakan inovasi pengembangan baru dari mahasiswa itu mampu mencerahkan kondisi lingkungan yang ada di masyarakat. Untuk itu, ia berharap kunjungan tersebut bisa bermanfaat karena Provinsi Jateng dapat meniru inovasi yang dihasilkan oleh mahasiswa.
“Inovasi apa yang bisa dijadikan contoh bagi kami, yang mungkin bisa di share kepada kami sekaligus bisa belajar dan bertukar inovasi bersama-sama,” kata Politikus dari Fraksi PDI Perjuangan itu.

(foto priskilla candra cahyaningtyas)
Senada, Anggota Komisi E DPRD Jateng Sri Marnyuni mengatakan, selain meniru produk inovasi, pola belajar di Politeknik Negeri Batam juga bisa diadaptasi misalnya mahasiswa sering mengikuti ajang kompetisi robot dan berbagai ajang bergengsi lainnya. Menurut dia, dalam hal itu, persiapan sangat penting untuk mempersiapkan peserta didik agar percaya diri terhadap inovasinya sendiri.
“Sejauh mana politeknik mempersiapkan anak didiknya?” tanya Legislator PAN itu.

(foto priskilla candra cahyaningtyas)
Menanggapi hal tersebut, Kepala Unit Pelayanan Teknis Bagian Penelitian Politeknik Negeri Batam Daniel Sutopo mengatakan pihaknya berkepentingan mengembangkan inovasi yang berhubungan dengan elektronika mesin, mengikuti kebutuhuan masyarakat yang selalu berkembang. Pengembangan utamanya yakni untuk industri kreatif dimana politeknik mengembangkan beberapa aplikasi-aplikasi yang berbasis smartphone.
“Karena kebutuhan mahasiswa dan masyarakat semakin bertambah, kami membuka program studi baru yaitu animasi. Penelitian kami saat ini banyak fokus pada pengembangan teknologi, industri kreatif, dan logistik,” kata Daniel. (tyas/ariel)