KUNJUNGAN KERJA : Jajaran Komisi C kunjungan kerja ke PT Argonesia Saripetojo Es Batu di Kabupaten Cirebon.(foto: priskilla tyas)
CIREBON – Dalam pengembangan pendapatan untuk Jawa Tengah, Komisi C berkunjung ke PT Argonesia Saripetojo Es Batu di Kabupaten Cirebon pada Selasa (25/06/2024). Kunjungan itu untuk mendapatkan masukan mengenai pengelolaan es batu serta manajemen perusahaan supaya bisa ditiru oleh Pemprov Jateng.

Dalam kesempatan tersebut Bambang Hariyanto selaku Ketua Komisi C menuturkan bahwa Komisi C mengapresiasi PT Argonesia karena proses dan pengembangan produksinya berjalan dengan lancar serta stabil.
“Bagaimana bisa bertahan sejauh ini ? Serta inovasi apa yang sedang dikerjakan oleh perusahaan terkait bahan baku air yang digunakan untuk proses pembuatan es batu hingga pemasarannya,” tutur Bambang.
Komisi C berharap dalam pertemuan hari ini mampu memberi keyakinan bagi Jawa Tengah untuk membangun perusahaan yang bonafit guna menambahkan pendapatan daerah serta memberi dampak positif pula untuk masyarakat sekitar.
Pada kesempatan audensi, Wakil Ketua Komisi C Sriyanto Saputro menanyakan mengenai waktu proses memproduksi es batu serta apa saja yang diproduksi selain es batu.
Menanggapi hal itu Widya B selaku President operation PT Argonesia menjelaskan, perusahaannya memiliki dua pabrik yang sama-sama membuatan es batu. Satu pabrik di daerah Bandung dan satu lagi di Sukabumi.
“Perusahaan ini terbilang tua di Cirebon, karena didirikan pada 1933 sejak zaman pemerintah Kerajaan Belanda,” ucapnya.
Widya pun lantas menyebutkan pada akta pendirian perusahaan, bahwa kepemilikan saham PT Agronesia, terdiri dari saham milik Pemerintah Provinsi Jawa Barot sebesar 75 % (saham diselor 72,85%), PT Jasa Sarana 4,21% (saham disetor 4,21%) dan saham portapel sebesar 20,79%.
“Balok es yang dihasilkan seberat 25-50 kg dengan air murni dan infiltrasi. Perusahaan tentu sudah mempunyai sertifikat halal dan menyuplai perusahaan lain yang menginsyaratkan halal” jelas Widya
Menambahkan juga kapasitas produksi ber ton-ton misal sampai 120 ton untuk es balok 70 ton menjadi es kristal. Perusahaan juga memproduksi air minum kemasan yang dipasarkan ke dinas-dinas maupun OPD lain, salah satu contoh adalah RSUD.(tyas/priyanto)