FOTO BERSAMA : Bapemperda DPRD Jateng berfoto bersama usai kunjungan kerja di Kantor Bappeda DIY.(foto: mentari pagi)
YOGYAKARTA – Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) menargetkan diri dapat merampungkan pembahasan Raperda tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Tengah 2025-2045 pada Agustus nanti.

Wakil Ketua Bapemperda DPRD Jateng Nur Saadah menyampaikan hal itu saat memimpin rombongan bertemu dengan Sekretaris Bappeda Provinsi DIY Nuriyyatul Maziyyah, Senin (1/7/2024).

Dia menjelaskan, pihaknya ingin visi misi pembangunan Jateng selama 20 tahun ke depan masuk dalam dokumen RPJPD. Tak hanya itu, program pembangunan nasional pun harus diselaraskan dengan rencana pembangunan Jateng tersebut.
“Kami uyak-uyakan supaya dokumen ini jadi pada Agustus, supaya September saat masa tugas kami selesai tidak meninggalkan beban. Bahkan dokumen itu bisa menjadi acuan calon kepala daerah dalam menerjemahkan visi dan misinya,” kata dia.
Arah pembangunan Jateng, lanjut Nur, tetap menjadi daerah penyangga pangan dan industri nasional. Ada keseimbangan pembangunan antara penyangga pangan serta daerah yang akan jadi kawasan-kawasan industri.

Nurriyatul pun turut menjelaskan, Provinsi DIY juga tengah menyusun RPJPD 2025-2045. Bahkan Gubernur DIY Sri Sultan HB X dan Wagub KGPAA Paku Alam X meminta supaya dalam 20 tahun ke depan pembangunan DIY tetap memiliki ciri khas yang berbeda dengan provinsi lain.
“Aspek kebudayaan dan keistimewaan itulah yang menjadi ciri khas DIY. Meskipun kekhasannya berbeda namun tidak bertentangan karena mengangkat aspek kebudayaan dan keistimewaan,” ucapnya.

Hanya saja yang patut menjadi penyelesaian adalah permasalahan klasik di DIY. Angka kemiskinan di DIY masih tertinggi di pulau Jawa yakni 11 persen. Bahkan persentase anak kurang mampu di DIY tidak bisa melanjutkan kuliah/ perguruan tinggi dr SLTA masih sangat tinggi dan itu menyebabkan angka kemiskinan bertambah dan banyak pengangguran.(mentari/priyanto)