PIDATO PRESIDEN. Pimpinan DPRD, Gubernur & Wagub bersama pejabat forkompinda mendengarkan pidato kenegaraan presiden, Selasa (16/8/2022). (foto teguh prasetyo)
GEDUNG BERLIAN – DPRD Provinsi Jateng menggelar rapat paripurna istimewa dengan mendengarkan pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo, Selasa (16/8/2022). Rapat itu dibuka Wakil DPRD Sukirman dan dihadiri Gubernur Ganjar Pranowo bersama Wagub Taj Yasin.
Dalam rapat paripurna istimewa ini, dihadiri pejabat Forkompinda dari Kodam IV/Diponegoro, Polda Jateng, Kejati Jateng, dan Pengadilan Tinggi Jateng. Turut hadir pejabat lembaga-lembaga, perguruan tinggi, parpol, ormas, dan BUMN/ BUMD.
“Rapat ini mendengarkan pidato kenegaraan dalam rangka Hari Kemerdekaan RI ke 77 Tahun dengan tema Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat,” kata Sukirman didampingi 3 Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng Heri Pudyatmoko, Ferry Wawan Cahyono, dan Quatly Abdulkadir Alkatiri.
Saat mendengarkan acara kenegaraan live melalui tampilan layar, tampak Ketua MPR Bambang Soesatyo membuka Sidang Tahunan MPR dan Pidato Kenegaraan Presiden. Dilanjut, sambutan Sidang Bersama DPR dan DPD RI oleh Ketua DPR Puan Maharani.

Kini, giliran Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraannya. Disampaikannya, sejumlah persoalan sejak pandemi hingga krisis yang sempat melanda Indonesia, mulai dari krisis kesehatan, pangan hingga perekonomian.
“Indonesia termasuk dalam penanganan Covid-19 terbaik, masuk dalam 5 besar negara di dunia,” kata Jokowi, sapaannya.
Soal ekonomi, ia mengatakan ekonomi mulai bertumbuh. Ia menilai perkembangan ekonomi Indonesia cukup baik di tengah fundamental ekonomi dunia yang bergejolak.

“Hal itu menunjukkan bangsa Indonesia tangguh membangun dan saling bersinergi menghadapi pandemi,” ucapnya.
Kekuatan kedua Indonesia adalah sumber daya alam, yang jika dikelola bijak dan berkelanjutan, maka bisa dimaksimalkan untuk kepentingan nasional. Kekuatan ketiga yakni bonus demografi dan kekuatan keempat adalah kepercayaan internasional.
“Kita harus ‘eling lan waspodo’ menghadapi krisis global. Marilah kita bersatu padu untuk Indonesia Maju, Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat,” kata presiden, yang kali ini memakai busana adat dari Provinsi Bangka Belitung.
Agenda Sidang Bersama DPR dan DPD RI ditutup dengan pembacaan doa oleh Nazarudin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal. Usai mendengarkan pidato kenegaraan, Sukirman mengatakan bahwa ada beberapa tantangan yang dihadapi Indonesia.
“Dari pidato presiden tadi, maka tantangannya adalah krisis kesehatan, perekonomian yang belum bangkit, dan perang Rusia-Ukraina yang mengganggu sektor ekonomi, energi, pangan, dan keuangan secara global,” kata Sukirman.
Meski begitu, Indonesia masih memiliki kekuatan. Diantaranya Nilai Kebersamaan, memiliki sumber daya alam melimpah, bonus demografi, dan kepercayaan Internasional.
“Mari bersatu padu untuk Indonesia Maju. Pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat,” tegasnya.

SERBA ISTIMEWA
Ada yang menarik dalam rapat paripurna istimewa kali ini. Dari sejumlah Anggota Dewan yang hadir, tampak mencolok warna busana yang dikenakan para Anggota Dewan perempuan.
Ya, mereka kompak mengenakan busana kebaya berwarna ungu. Busana tersebut sempat mendapat apresiasi dari Pimpinan DPRD dan gubernur.
Bahkan, para perempuan Anggota DPRD itu menyempatkan berfoto bersama gubernur sebelum rapat paripurna istimewa. “Wah, keren sekali ini,” kata Sukirman ketika melihat busana kebaya ungu tersebut. (ayuutami/ariel)








