JADI NARASUMBER: Wakil Ketua DPRD Quatly Abdulkadir Alkatiri menjadi narasumber dalam FGD di Surakarta.(foto: dewi sekarsari)
SURAKARTA – Wakil Ketua DPRD Jateng Quatly Abdulkadir Alkatiri meyampaikan peran usaha mikro kecil menengah (UMKM) pada pengembangan perekonomian daerah sangat signifikan. Terlebih pada saat pandemi Covid-19 pada 2020-2021, meski banya usaha kecil gulung tikar, namun tida sedikit yang bertahan dan masih mampu menyumbang pendapatan asil daerah.

Karena itulah, ia meminta kepada pemerintah supaya terus membina dan mengembangkan sektor UMKM supaya benar-benar menjadi penguat ekonomi daerah dan nasional.

Senada juga ditekankan oleh Muhadi Syahroni, seorang pelaku UMKM asal Surakarta, bahwasanya peran pemerintah sangat penting bagi kelompok usahanya. Dia mencontohkan saat pandemi dibarengi dengan pembatasan aktivitas masyarakat. Semua pelaku UMKM saat itu bingung, aktivitas dibatasi, permintaan menurun, omzet tak ada yang masuk. Butuh sandaran supaya ada solusi.
“Kehadiran pemerintah sangat diperlukan. Setidaknya ada solusi entah itu kucuran bantuan modal, pemasarannya. Kemarin, sedikit banyak kami terbantukan,” ungkapnya.
Masalah pengembangan UMKM didiskusikan dalam acara Focus Group Discussion (FGD) “UMKM Berdaya, Jateng Sejahtera”, di Surakarta, Rabu (31/5/2022).
Berbicara pada pemberdayaan UMKM, kata Quatly, tidak lepas pada modal, bahan baku, dan pemasaran. Ketiganya harus ada dan terus berkesinambungan. Untuk bisa bersaing, tidak ada artinya kalau tidak ada modal. Pun dengan bahan baku juga harus ada. Namun, semuanya harus ditunjang dengan pemasaran, baik itu promosi maupun penjualan.
“Permasalah sekarang ini, modal kurang, bahan baku terbatas dan pemasaran tidak menyeluruh. Pemerintah tentu sudah memetakan masalah ini. Kami di DPRD Jateng juga sudah mendorong supaya permasalahan ini segera dicarikan solusi,” ucapnya.
Muhadi menyatakan, Pemkot Surakarta telah bekerja sama dengan sebuah perusahaan marketplace yakni Shopee membentuk Kampus UMKM Ekspor di Kecamatan Banjarsari. Di tempat itu, dibina UMKM mengenai cara jitu upaya produk bisa terjual dan masuk pada marketplace. Masyarakat terutama pelaku UMKM bisa menggunakan tempat itu untuk pengembangan usahanya.
Ternyata dari hasil pembelajaran di kampus itu yakni pentinya sebuah inovasi dan pemasaran produk. Bagi Muhadi, pemasaran jadi kunci utama sebuah keberhasilan sebuah produk. Produk tidak begitu bagus, namun kalau pemasarannya gencar tentunya akan diterima pasar. Inovasi pun kerap jadi bahan pengembangan produk. Maka jangan bosan untuk menggunakan trik ATM yakni amati, tiru, dan modifikasi. “Pelaku usaha sekarang mau tida mau, bisa tidak bisa harus menguasai market digital,” tegasnya.(cahya/priyanto)