BERI PAPARAN : Anggota Komisi D Ida Nur Sa’adah memberikan paparan
ekspose ‘Dialog Interaktif: DPRD & Media Massa’, di Lobi Lantai 1 Gedung Berlian.(foto: rahmat yw)
GEDUNG BERLIAN – Pandemi Covid-19 yang belum usai membuat program pembangunan daerah tersendat, terutama di sektor infrastruktur yang nilainya cukup besar. Refocusing anggaran dilakukan secara masif guna mencegah penyebaran covid meluas di berbagai daerah.
Hal tersebut disampaikan secara langsung dalam ekspose ‘Dialog Interaktif: DPRD & Media Massa’, di Lobi Lantai 1 Gedung Berlian, Jalan Pahlawan Nomor 7 Kota Semarang, Jumat (13/11/2020).
Anggota Komisi D Ida Nur Sa’adah yang menilai refocus perlu dilakukan. Infrastruktur setelah refocusing anggaran penanganan Covid-19 mendapat nilai sebesar Rp 7,6 triliun. Beberapa proyek pembangunan seperti pelebaran di daerah Salatiga untuk sementara dihentikan, mengingat penanganan covid di berbagai daerah terus berjalan. Ini memang menghambat beberapa kinerja Komisi D yang bersentuhan langsung dengan infrastruktur.
“Di sisi lain, kami saat ini tengah berusaha menangani limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang berasal dari industri besar. Mulai dari aki dan logam-logam berat, yang setiap kotanya dengan beban sampah 12 ribu ton dan ini menjadi perhatian khusus. Raperda PPLH yang sedang disusun juga menggandeng berbagai ahli dari kalangan akademisi juga pemerhati lingkungan,” jelas legislator FPKB itu.(tyo/priyanto)