JADI NARASUMBER. Wakil Ketua Komisi B Sri Marnyuni jadi narasumber dalam “Dialog Interaktif : Pimpinan, Komisi DPRD dengan Media Massa” di lobi DPRD Jateng.(foto: rahmat yw)
GEDUNG BERLIAN – Komisi B DPRD Jateng menyoroti kiprah usaha kecil mikro menengah (UMKM) untuk bertahan di masa pandemi ini. Dari hasil kunjungan di lapangan maupun laporan masyarakat, para pelaku UMKM mengakui pandemi Covid-19 ini telah memukul usahanya.
Tak jarang ada pula yang gulung tikar. Dalam hal ini, peran pemerintah untuk menguatkan UMKM sangat diperlukan.
Hal itu dilontarkan Wakil Ketua Komisi B Sri Marnyuni saat menjadi narasumber dalam acara “Dialog Interaktif : Pimpinan, Komisi DPRD dengan Media Massa” yang diselenggarakan Sekretariat DPRD Jateng, Jumat (13/11/2020).
“Pada saat krisis moneter 1998 silam, UMKM masih bisa bertahan. Sedangkan pada saat pandemi sekarang ini, UMKM sangat kesulitan berjalan karena adanya pembatasan atau adanya kondisi lockdown sehingga apa yang diproduksi UMKM tidak bisa dijual,” kata politikus PAN itu.
Pembatasan sosial itu, lanjut dia, membuat orang tidak bisa ke mana-mana. Kondisi tersebut menjadikan produk UMKM tidak bisa terjual. Namun demikian ada sejumlah produk yang bisa dipasarkan secara online. Bahkan ada produk pertanian yang bisa terjual secara pesat. Seperti sebuah kelompok pertanian di Kabupaten Semarang bisa mendapatkan omzet sampai 300 % dari penjualan produk mereka.
Selain pemantauan lapangan, pada tahun ini Komisi B mengusulkan Raperda Penguatan Ekonomi Kreatif. Perda itu akan memaksimalkan potensi sumber daya alam dan manusia yang ada sekaligus menjadi payung hukum untuk menumbuhkembangkan ekonomi kreatif masyarakat Jateng.(faiz/ariel)