DESA PEMUDA. Bambang Kusriyanto dalam kegiatan ‘Sosialisasi Non-Perda’ di Aula Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, Minggu (22/5/2022), dengan Tema ‘Peran Pemuda dalam Pembangunan Pedesaan.’ (foto antonius george raynaldy eka bayu prakasa)
TUNTANG – Dalam kegiatan ‘Sosialisasi Non-Perda’ di Aula Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, Minggu (22/5/2022), dengan Tema ‘Peran Pemuda dalam Pembangunan Pedesaan,’ Ketua DPRD Provinsi Jateng Bambang Kusriyanto mengatakan bahwa pembangunan desa tidak hanya berasal dari dana desa. Namun, desa dapat dibangun dengan pemanfaatan teknologi, yang dipacu oleh kreatifitas kaum muda.

“Ke depan, teknologi sudah digunakan secara menyeluruh untuk pengembangan desa. Persiapan pemuda sangat penting untuk pembangunan desa. Untuk itu, pemuda harus membekali diri agar bisa bersaing dengan kompetensi yang disumbangkan ke desa,” jelas Politikus PDI Perjuangan itu secara virtual, didampingi Ketua DPRD Kabupaten Semarang Bondan Maruto Hening, Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda & Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang Sukoton Purtomo Priyanto, Ketua KNPI Kabupaten Semarang Bagus Suryokusumo, dan Plt. Camat Tuntang Moh. Sigit.

Senada, Kepala Disdikbudpora Sukoton juga mengakui meskipun pemuda tidak punya kekuasaan seperti pemerintah namun harus mengambil peran positif khususnya di desa. Sehingga, dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat, khususnya desa.

“Peran pemuda itu misalnya dalam pembangunan pendidikan di pedesaan yaitu organizer pendidikan, media maker pendidikan, dan leader pendidikan,” kata Sukoton.
Sementara, Ketua KNPI Kabupaten Semarang Bagus Suryokusumo mengungkapkan, dalam pembangunan desa, diperlukan pemuda yang aktif bersosialisasi. “Komunikasi dengan sektor pemerintah misalnya camat, lurah kemudian berorganisasi masuk ke karang taruna, dan kegiatan peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia). Pemberdayaan SDM itu misalnya menggunakan teknologi guna mempromosikan Desa Wisata di desanya,” kata Bagus. (tyas/ariel)








