BICARA KAMPUS. Ferry Wawan Cahyono, saat memberikan sambutan dalam acara ‘Halal bi Halal DPD Ikatan Alumni (IKA) Undip Jateng’ di Lantai 4 Gedung Berlian, Jalan Pahlawan Kota Semarang, Minggu (22/5/2022). (foto ariel noviandri)
GEDUNG BERLIAN – DPRD Provinsi Jateng berharap para lulusan perguruan tinggi mampu berkontribusi dalam pembangunan daerah. Dengan begitu, ilmu yang didapat dari kampus bisa bermanfaat bagi masyarakat.
Demikian disampaikan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng Ferry Wawan Cahyono bersama Anggota Komisi B, Andang Wahyu Triyanto, saat memberikan sambutan dalam acara ‘Halal bi Halal DPD Ikatan Alumni (IKA) Undip Jateng’ di Lantai 4 Gedung Berlian, Jalan Pahlawan Kota Semarang, Minggu (22/5/2022). Pada kesempatan itu, ia mengaku apresiatif dengan setiap keterlibatan yang dilakukan alumni Undip Semarang selama ini.

“Alumni Undip juga salah satu penentu kebijakan dalam pembangunan,” kata Legislator Golkar itu.
Untuk itu, ia mendorong para lulusan Undip agar dapat menyumbangkan keilmuannya demi kepentingan masyarakat Jateng. “Mari, memupuk energi yang baik untuk membangun Jateng,” ujarnya, yang juga alumni Undip Semarang.

Sementara, Ketua DPD IKA Undip Semarang Doktor Dodik Tugasworo Pramukarso mengatakan saat ini Undip berusaha memajukan kampus dengan sejumlah riset dan bekerjasama dengan stakeholder. Karena, sekarang Undip meraih peringkat satu untuk kategori lulusan yang cepat mendapat pekerjaan.
“Kami berharap para alumni Undip juga terus berkontribusi untuk memajukan kampus,” harap Dodik.

Usai sambutan, acara dilanjut dengan mendengarkan tausyah dari Dekan Fakultas Ekonomika & Bisnis Undip Semarang Profesor Suharnomo. Dihadapan para alumni, profesor mengatakan bahwa masyarakat sudah semestinya bersyukur hidup di negara Indonesia karena secara geografis Indonesia memiliki kekayaan alam yang potensial.
“Oleh karena itu, Indonesia perlu dibangun lebih maju dan hal tersebut membutuhkan kontribusi kita dalam pembangunan. Kalau tidak percaya, coba saja pergi ke luar negeri, maka kita akan sangat bersyukur bisa hidup di Indonesia karena negeri ini memiliki semuanya,” kata profesor. (ariel/priyanto)
