SOAL KOPERASI. Bambang Kusriyanto dalam kegiatan ‘Sosialisasi Non-Perda Provinsi Jateng’ dengan tema ‘Koperasi & UMKM sebagai Penggerak Ekonomi Masyarakat’ di Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang, Selasa (19/4/2022). (foto azam hanif adin)
UNGARAN – Peran koperasi saat ini mulai memudar dan eksistensinya semakin menurun akibat bermunculan praktik investasi ilegal/ bodong. Padahal, sejak dulu koperasi merupakan sokoguru atau pilar utama perekonomian indonesia.
Untuk itu, perlu kepedulian dari semua pihak agar peran koperasi kembali mampu menjadi penggerak ekonomi. Demikian disampaikan Ketua DPRD Provinsi Jateng Bambang Kusriyanto, secara virtual, dalam kegiatan ‘Sosialisasi Non-Perda Provinsi Jateng’ dengan tema ‘Koperasi & UMKM sebagai Penggerak Ekonomi Masyarakat’ di Kabupaten Semarang, Selasa (19/4/2022).

“Peran koperasi penting dalam pertumbuhan ekonomi. Terkhusus bagi pelaku UMKM, koperasi ikut mendorong permodalannya melalui simpan pinjam,” kata Bambang Kribo sapaan akrabnya.
Kegiatan sosialisasi itu diikuti sejumlah tokoh dan elemen masyarakat setempat. Narasumber lain yang hadir yakni Ketua DPRD Kabupaten Semarang Bondan Maruto Hening dan Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian & Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang Heru Cahyono.

Dalam persoalan koperasi, Bondan juga mengatakan bahwa peran koperasi sangat penting karena terbukti mampu ‘menghidupkan’ UMKM saat terjadi krisis moneter silam. “Saat itu, usaha besar banyak yang ambruk. Dari situ terbukti, usaha kecil lebih kuat dan mampu bertumbuh dengan adanya koperasi,” kata Bondan.
Sementara, Heru Cahyono mengakui peran koperasi saat ini mulai menurun. Tercatat, sudah ada 378 unit koperasi yang sudah ditutup karena tidak aktif.

Ada beberapa faktor pendukung pembangunan ekonomi daerah melalui pengembangan koperasi. Beberapa diantaranya potensi masyarakat dan kalangan pengusaha.
“Kami berharap koperasi bisa bermanfaat bagi pelaku UMKM karena bisa ikut mendorong perekonomian melalui simpan pinjam,” kata Heru. (bintari/ariel)








