Irna Setyowati. (foto dewi kembangarum)
BLORA – Mendekati Pilkada Serentak pada 9 Desember 2020 mendatang, Komisi A DPRD Provinsi Jateng terus melakukan pantauan ke sejumlah daerah yang melaksanakan, salah satunya Kabupaten Blora, Rabu (9/9/2020). Pantauan itu perlu dilakukan, mengingat saat ini masih dalam masa adaptasi kebiasaan baru (New Normal) sehingga butuh persiapan khusus.
Saat rombongan dewan tiba di Kantor KPU Kabupaten Blora, Ketua KPU Mohammad Khamdun menjelaskan ada rencana pemberlakukan rapid tes bagi calon petugas KPPS. Selain itu, disiapkan 3 bilik suara.
Tentunya, kata dia, tetap dilakukan cek suhu terlebih dahulu. Dan, bagi pemilih yang suhunya berada di angka 37 kebawah akan disiapkan dalam 2 bilik, namun yang suhunya diatas 37,3 akan diberikan ke 1 bilik sisanya.
“Sudah kami siapkan matang untuk protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan dan handsanitizer,” katanya.

Soal anggaran, kata dia, dari hasil efisiensi dibutuhkan sejumlah Rp 1,8 miliar dengan jumlah pemilih 705.000 orang. “Terkait anggaran dalam pilkada di Kabupaten Blora sudah tercukupi. Jika ada yang belum teranggarkan, kami mencoba untuk merevisi tapi tidak menambah anggaran yang sudah ditetapkan,” katanya.
Gelar Pilbup Blora
Hal ini menjadi catatan bagi semua supaya pemungutan suara berjalan dengan baik. Karena, jika dihentikan, banyak hal yang harus dipertaruhkan.
“Apalagi, di masa New Normal tentu memanfaatkan teknologi informasi untuk melaksanakan pertemuan dan rapat daring guna pembahasan dan persiapan Pilkada 2020,” ujarnya.

Mendengar hal itu, Sekretaris Komisi A DPRD Provinsi Jateng Irna Setyowati berharap Pilbup Blora nantinya bisa menghasilkan pemimpin yang dikehendaki. Acuannya, KPU dapat berkomunikasi dengan baik ke masyarakat sekitar agar berpartisipasi untuk datang ke TPS nantinya.
“Dengan melaksanakan upaya seperti itu, harapannya dapat berjalan dengan lancar dalam Pilkada Serentak,” kata Politikus PDI Perjuangan itu. (cahyo/ariel)