DATA KEMISKINAN. Komisi E DPRD Provinsi Jateng hadir dalam Rakor DTSEN di Gedung Grhadika Bhakti Praja, Kompleks Gubernuran, Jalan Pahlawan Nomor 9 Kota Semarang, Selasa (25/11/2025), yang dipimpin Mensos Gus Ipul. (foto rahmat yasir widayat)
GUBERNURAN – DPRD Provinsi Jateng memberikan dorongan kuat kepada Pemprov untuk mempercepat upaya pengentasan kemiskinan. Salah satu langkah krusial yang ditekankan adalah sinkronisasi Data Tunggal (DT) Jateng dengan Data Tunggal Sosial & Ekonomi Nasional (DTSEN) demi memastikan program bantuan lebih tepat sasaran.
Dalam upaya pemadanan data itu, Komisi E DPRD Provinsi Jateng menghadiri Rakor Lintas Sektor Pengelolaan DTSEN di Gedung Grhadika Bhakti Praja, Kompleks Gubernuran, Jalan Pahlawan Nomor 9 Kota Semarang, Selasa (25/11/2025). Dalam rakor itu, hadir Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf untuk memimpin rapat tersebut.
Pada kesempatan itu, ia mengakui selama ini banyak lembaga memiliki data sendiri soal kemiskinan. Oleh karena itu, masing-masing pemda pun akhirnya membuat data sendiri. Dari persoalan itu, Kemensos berupaya untuk mengintegrasikan data agar lebih tepat sasaran ke penerima manfaat.

“Semua punya data sendiri-sendiri. Dari ego itu, kami berkoordinasi dengan BPS untuk melakukan pendataan mutakhir. Jadi, semua harus mengacu pada BPS sehingga DTSEN bisa terintegrasi,” tegas Gus Ipul, sapaan mensos.
Sementara, Wagub Jateng Taj Yasin menyampaikan bahwa Pemprov bersama Badan Pusat Statistik (BPS) telah menjalin nota kesepahaman (MoU) mengenai data, yang kemudian ditindaklanjuti Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jateng untuk melakukan pemadanan data agar terintegrasi dengan DTSEN.

Gus Yasin, sapaan akrab Wagub, menargetkan pada Januari 2026 Jateng berkomitmen menyelesaikan seluruh data yang belum padan dengan DTSEN. “Jika target tercapai, maka pengentasan kemiskinan akan tepat sasaran. Konsekuensinya, ada data yang akan dikeluarkan. Namun, data warga tersebut tidak langsung dilepas, melainkan tetap dilakukan pendampingan,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinsos Provinsi Jateng Imam Maskur menyebutkan saat ini tercatat ada sekitar 23 juta warga miskin di Jateng. Dari total angka tersebut, sekitar 22 juta data telah padan dengan DTSEN.
“Kami terus berupaya membangun kolaborasi mempercepat pemutakhiran data. Dalam hal ini, DTSEN sebagai data tunggal adalah kunci untuk mempercepat upaya pengentasan kemiskinan,” ujar Imam.
Sebagai informasi, hadir dalam rakor itu adalah Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jateng Messy Widiastuti bersama Wakil Ketua Komisi E DPRD Yudi Indras Wiendarto. Peserta rakor berasal dari pemkab/ pemkot dan OPD dari 35 kabupaten/ kota di Provinsi Jateng. (ar13l/priyanto)









