KUNJUNGAN KERJA: Jajaran Komisi E berkunjung ke Kantor BPBD Temanggung guna melihat kesiapan daerah melakukan pencegahan dan penanganan kebencanaan.(foto: choirul amin)
TEMANGGUNG – Temanggung termasuk salah satu daerah rawan bencana di Provinsi Jawa Tengah. Untuk itu, Komisi E DPRD Jateng melakukan pengawasan ke Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat guna mengetahui kesiapan pencegahan maupun penanganan kebencanaan.

Sekretaris Komisi E Sri Ruwiyati mengungkapkan dalam proses pencegahan kebencanaan di Provinsi Jawa Tengah ini apakah daerah-daerah rawan bencana setiap tahun sudah mempersiapkan antisipasi atau deteksi dini.
“Kami melakukan pengawasan terkait kesiapan daerah terhadap bencana alam. Apakah mitigasi bencana di Kab Temanggung ini sudah dilaksanakan dengan baik apa belum? Karena pendeteksi sebuah bencana itu diawali dengan mitigasi baik yang dilakukan BPBD Kabupaten atau Provinsi,” ungkap politikus PDIP itu usai menyambangi BPBD Kab Temanggung, Rabu (10/8/2022).

Menanggapi hal tersebut, Kepala BPBD Temanggung Toifur Hadi mengatakan, daerahnya merupakan salah satu paling rawan bencana alam. Kabupaten Temanggung sangat membutuhkan support baik dari BPBD Provinsi maupun BNPB.
“Tercatat pada 2021 terjadi 182 bencana tanah longsor dan 69 puting beliung, banjir 14, gempa bumi 1. Ya, tempat kami memang paling rawan terjadi tanah longsor. Hal tersebut karena kondisi setelah hujan deras serta banyaknya pemukiman di sekitar tebing dan lereng gunung,” ungkapnya.
Terkait kegiatan pencegahan dan kesiapsiagaan, lanjut Toifur, pihaknya mengadakan sosialisasi mitigasi ke 100 desa, sekolah kebencanaan, serta peningkatan peran pentahelix dalam penanggulangan bencana.(amin/priyanto)








