WONOSOBO – Peta potensi kebencanaan di Wonosobo perlu diperbarui. Hal ini mengemuka dalam pertemuan Komisi E DPRD Jateng dengan BPBD Wonosobo, Kamis (11/8/2022).

Wakil Ketua Komisi E DPRD Jateng Abdul Aziz mengatakan untuk semua kabupaten/kota di Jateng perlu memiliki peta potensi bencana di daerah yang sudah terbarukan. Hal tersebut dikarenakan Jawa Tengah merupakan salah satu yang memiliki potensi kebencanaan paling tinggi dibandingkan Provinsi lain.
“Peta potensi kebencanaan setiap daerah ini sangat penting, karena dari situ kita bisa mengetahui titik-titik rawan dimana saja yang langsung bisa ditindaklanjuti ketika terjadi bencana,” ungkap politikus PPP itu.

Kepala BPBD Wonosobo Bambang Triyono menyebutkan, daerahnya berada di dataran tinggi dibanding kabupaten lain di Jawa Tengah. Sebagian besar daerahnya meliputi Kawasan pegunungan dan lereng bukit, sehingga sangat rawan bencana.
Komisi E sendiri sangat mengapresiasi langkah yang sudah ditempuh BPBD Kabupaten Wonosobo terkait kesiapsiagaan terhadap kejadian bencana. Terbukti terdapat banyak jumlah relawan dan organisasi yang sudah terafiliasi dengan BPBD.
“Total ada 96 organisasi sukarelawan, personelnya sekitar 5.000 lebih dan semua datanya tercatat pada sistem kesiapsiagaan BPBD Wonosobo. Kami juga mendorong, BPBD Provinsi juga dapat melakukan hal yang sama, sehingga semua bisa langsung siaga bencana.”
Sementara itu, Sekretaris BPBD Provinsi Jateng Safridun menilai apa yang dilakukan BPBD Kabupaten Wonosobo ini sudah sangat baik. Hal tersebut sangat antisipatif terkait kesiapsiagaan personel tanggap apabila terjadi bencana alam. “Sudah sangat baik ini, kami juga akan mempersiapkan seperti apa yang sudah dilakukan Kabupaten Wonosobo. Sehingga dalam penanganan kebencanaan bisa secepat mungkin,” katanya.(amin/priyanto)