CERITA DEWAN. Hadi Santoso menceritakan perjuangannya serta menyuarakan aspirasi masyarakat pada acara Dialog Proaktif. (foto ayu utaminingtyas)
SRAGEN – Hadi Santoso telah mengikrarkan dalam diri sebagai pelayan masyarakat. Ia pun menyisakan waktunya untuk bisa berada di tengah-tengah masyarakat. Di segala kesempatan, Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng itu harus berinteraksi dengan masyarakat. Dari merekalah sumber aspirasi mengalir.

Hadi melenggang menuju Gedung Berlian DPRD Jateng tidaklah mudah. Berangkat dari daerah pemilihan Jateng VI, terbilang sebagai dapil ‘merah.’ Daerah pemilihan yang meliputi Karanganyar, Wonogiri, dan Sragen terbilang didominasi dari suara PDI Perjuangan. Sebagai politikus PKS, ia pun mengaku tak gentar.
Dalam acara ‘Dialog Proaktif: Hadi Menyapa, Hadi Bersuara’ belum lama ini, ia menceritakan, di setiap kesempatan ia harus menyuarakan dan menyalurkan aspirasi. Bagaimana perjuangan warga Desa Kalijambe untuk bisa memperoleh jembatan. Akhirnya melalui aspirasi warga, Hadi pun memperjuangkannya hingga akhirnya di Desa Kalijambe memiliki jembatan.
Bahkan saat keinginan warga Desa Wonorejo menginginkan ada pengairan saat kemarau, Hadi pun berupaya menyuarakan aspirasi supaya di sana memiliki sumur dalam. Akhirnya, ia pun dapat merealisasikan keinginan warga.

Membangun fondasi tidak melulu melalui infrasruktur. Fondasi perekonomian juga sangat penting, terbukti bahwa dia mempunyai peternak binaan yang sampai saat ini perkembangannya cukup menyenangkan.
Dilontarkan Mbah Sumi salah seorang warga Jenar menuruturkan, dirinya sangat merasakan betapa Hadi Santoso sangat memperhatikan wong cilik. Dicontohkannya, selama tinggal di desa ia mengaku tidak pernah menikmati terangnya listrik.
Baru tahun kemarin, dia bahagia sekali tempat tinggalnya bisa dialiri listrik. Penyambungan listrik di Desa Jenar juga atas pengawalan aspirasi Hadi Santoso supaya warga bisa mendapatkan sambungan listrik gratis.
Di sela-sela kesibukannya sebagai anggota dewan, dia selalu punya waktu untuk sekedar nyambangi masyarakat Sragen. Tak kalah penting dari itu semua, dia selaku kepala keluarga tidak pernah melewatkan momen menyapa keluarga meski hanya lewat aplikasi pesan berantai WhatsApp.
Ada lagi momen, Hadi Santoso mengadvokasi warga di Desa Dawung di Kecamatan Jenar. Warga menginginkan ada surat sah kepemilikan lahan atau sertifikat. Hadi pun mengaku tertantang dengan dengan keinginan warga.
Dengan bekerja sama Wakil Bupati Dedy Endriyanto, ia membantu mengawal sampai Kementerian Agraria Tata Ruang dan Badan Pertanahan Nasional (ATR BPN) di Jakarta. Sampai akhirnya sertifikat jadi dan tanpa ada masalah di kemudian hari.
“Setelah keluarnya sertifikat hak milik (HM), otomatis segala pembangunan di kampung itu bisa diwujudkan seperti jalan, saluran listrik dan juga saluran irigasi,” kata Hadi bahagia.(ayuutami/priyanto)








