CUCI TANGAN : Aggota Komisi D Samirun mencuci tangan saat meninjau pelaksanaan protokol kesehatan di Terminal Banyuputih, Batang.(foto: teguh prasetyo)
BATANG – Komisi D DPRD Jateng road show untuk memantau penerapan protokol kesehatan ke sejumlah terminal bus, Senin (29/6/2020). Ada dua lokasi yang dituju yakni Terminal Penggung di Boyolali dan Terminal Banyuputih di Batang.

“Beberapa pekan ini kami (Komisi D) akan memantau sejumlah terminal di Jateng khususnya dalam penerapan protokol kesehatan. Jangan sampai tempat publik justru menjadi klaster penyebaran Covid-19. Karena itu pengelola terminal dan Dinas Perhubungan harus ketat melakukan pengawasan,” ungkap Ketua Komisi D Alwin Basri saat memimpin rombongan di Terminal Penggung.

Sementara Wakil Ketua Komisi D Hadi Santoso memimpin rombongan meninjau Terminal Banyuputih. Pantauan dilakukan guna memastikan berjalannya protokol kesehatan di fasilitas publik tersebut.
“Hari ini kami melihat protokoler kesehatan untuk Terminal Banyuputih. Tadi kami lihat di sini sudah disediakan termogun dan tempat cuci tangan juga,” ungkapnya seusai meninjau berkeliling terminal.

Kepada Komisi D, Kepala Seksi (Kasi) Angkutan Balai Pengelolaan Sarana Prasarana Perhubungan Wilayah Surakarta Dinas Perhubungan Jateng Waskito Dihantono menyebutkan setiap bus yang datang ke terminal harus disemprot disinfektan. Selanjutnya ada petugas yang memantau penggunaan masker. Petugas akan masuk ke dalam bus melihat satu per satu penumpang. Bila ada penumpang kedapatan tak mengenakan masker akan langsung diberi dan wajib digunakan seketika.
“Kami tetap melakukan protokol kesehatan mulai ada tempat cuci tangan, penyiapan penyanitasi tangan (hand sanitizer), penyemprotan disinfektan secara berkala, memperketat pemakaian masker. Bagi penumpang tidak pakai masker langsung kami beri masker dan meminta langsung memakainya,” kata dia kepada rombongan Komisi D. Dalam kesempatan itu Kepala Bidang (Kabid) Jaringan Transportasi dan Kereta Api Dinhub Jateng Agung Pramono turut mendampingi.
Di Terminal Penggung, suasana di sana jauh dari kesan keramaian. Meski sejumlah bus antarkota dalam provinsi (AKDP) kerap masuk dan keluar terminal namun penumpang yang naik-turun bisa dihitung dengan tangan. Bahkan di selasar terminal tidak terlihat calon penumpang. Tidak ada kesibukan berarti di kios-kios agen bus antarkota antarprovinsi (AKAP).

Kepada petugas Terminal Banyuputih, Hadi Santoso meminta agar keselamatan dan keamanan petugas terminal menjadi prioritas. Perlu dilakukan rapid test dan swab pcr untuk para petugas di lapangan, mengingat mereka berinteraksi langsung dengan masyarakat.
“Kita berharap di terminal-terminal ini ada jaminan kesehatan. Jika ada gejala yang dialami petugas harus segera ditangani dengan baik,” jelas politikus PKS tersebut.
Selain memantau megenai pelaksanaan protokol kesehatan, lanjut Hadi, juga melihat kondisi fisik terminal didampingi oleh Kepala Balai Pengelola Sarana Prasarana Perhubungan Wilayah VI Untung Sirinanto beserta jajaran.
“Dari hasil pantauan kami menjumpai kondisi yang sangat memperihatinkan. Baik lantai parkir, jalan masuk, dan juga gedung pengelolaannya. Ini harus menjadikan perhatian kita bersama-sama di perencanaan anggaran 2021,” jelasnya.(teguh-priyanto/ariel)