DIALOG KEPEMUDAAN : Jajaran Komisi E berdialog dengan Gerakan Beta Indonesia yang dipelopori Hervian Putra Pratama.(foto: azhar alhadi)
GEDUNG BERLIAN – Komisi E menerima audensi Gerakan Beta Indonesia di ruang komisi, Senin (31/1/2021). Sekretaris Komisi E Sri Ruwiyati bersama Yohannes Winarto dan Endro Dwi Cahyono menemui mereka.

Dalam kesempatan itu Hervian Putra Pratama selaku pendiri (faunder) menjelaskan mengenai ihwal pendirian organisasi serta tujuan menemui DPRD Jateng. Gerakan Beta Indonesia merupakan organisasi nirlaba dalam mengampanyekan isu kesehatan mental di kalangan generasi muda Indonesia serta mendukung program pemerintahan mempersiapkan SDM unggul Indonesia Emas 2045.
Dalam perjalananya, lanjut Putra, ternyata masih banyak masalah kesehatan jiwa dikalangan usia produktif. Merujuk data Riskesdas (riset kesehatan dasar) 2018 pada usia remaja (15-24 tahun) memiliki persentase depresi sebesar 6,2%. Depresi berat akan mengalami kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri (self harm) hingga bunuh diri. Sebesar 80-90% kasus bunuh diri merupakan akibat dari depresi dan kecemasan. Kasus bunuh diri di Indonesia bisa mencapai 10.000 atau setara dengan setiap satu jam terdapat kasus bunuh diri. Artinya perlu adanya inovasi program edukatif, promotif dan preventif sesuai UU No 18/2014 tentang Kesehatan Jiwa.

Sri Ruwiyati menegaskan secara prinsip DPRD mendukung semua kegiatan kepemudaan untuk kemaslahatan. Diakuinya jarang ada organisasi/kelompok yang bergerak di sektor pengembangan kesehatan mental. Ia pun akan meminta Dinas Kesehatan Jateng supaya dapat memberi peluang kepada Gerakan Beta Indonesia untuk bisa berkecimpung kepada masyarakat.
Terlebih lagi, Gerakan Beta Indonesia, lanjut Sri, sudah melakukan audensi dengan DPR RI. Tindak lanjut dari pertemuan itu akan ditunggu-tungggu DPRD.
“Ke depan tantangan untuk pemuda semakin komplek. Dituntut inovasi dan kreativitas dalam mengolah emosi supaya bisa beradaptasi dan menjadi pemuda yang sehat secara jasmani dan rohani,” ucapnya.

Sementara Yohanes Winarto mengungkapkan, legalitas dari organisasi sangatlah penting terutama bila bekerja sama dengan pemerintah. Dengan demikian kiprah organisasi ini menjadi terukur.

Pun dengan Endro Dewi Dwi Cahyono menekankan perihal kesinambungan dan konsistensi dari kegiatan organisasi. Di kalangan masyarakat pun kiprah dari Gerakan Beta Indonesia menjadi dikenal.(azhar/priyanto)








