DIALOG UMKM. Peny Dyah Perwitosari saat berdialog soal sektor UMKM dalam rangkaian kegiatan ‘Proaktif DPRD Provinsi Jateng’ di Kabupaten Wonosobo, baru-baru ini. (foto choirul amin)
WONOSOBO – Peny Dyah Perwitosari berharap UMKM dapat menjadi pilar dalam sektor perekonomian di Jateng. Ia menilai hal itu penting karena, usai berkutat dengan pandemi Covid-19, masyarakat harus tetap berjuang untuk kehidupan sehari-hari.
Demikian disampaikannya dalam rangkaian kegiatan ‘Proaktif DPRD Provinsi Jateng’ di Kabupaten Wonosobo, baru-baru ini. Berbicara mengenai UMKM, Politisi PDI Perjuangan itu mengaku apresiatif terhadap penyandang disabilitas ‘Batik Tulis Shading’ di Desa Kalikuning Kecamatan Garung Wonosobo yang tetap eksis meski dihantam krisis dan pandemi.

“Beberapa tadi saya tanya, saya cukup kaget karena masyarakat disini tetap berjuang keras. Meskipun ada keterbatasan, namun mereka tetap solid sehingga tetap memproduksi batik tulis yang dapat dipasarkan melalui offline dan online,” katanya.
Dikatakan, dalam upaya pembinaan dan pemasaran secara digital produk UMKM penyandang disabilitas, kerjasama dengan stakeholder-stakeholder dibutuhkan untuk memberikan pelatihan sehingga bisa lebih mandiri menjalankan usahanya.

Selain berbincang, bertemu, dan berdialog bersama penyandang disabilitas, Legislator Daerah Pemilihan (Dapil) Jateng IX itu juga menemui pelaku UMKM Desa Wisata di Desa Kumejing yang lokasinya tidak jauh dari Desa Kalikuning. Dalam diskusi tersebut, ia cukup yakin usai masa pandemi berakhir, ekonomi masyarakat di daerah dapat terus berputar.
“Disana tadi ada batik tulis, disini ada desa wisata. Dengan begitu, lebih banyak menyerap tenaga kerja dari sekitar lokasi,” imbuhnya.
Ia juga menilai Kabupaten Wonoboso memiliki banyak potensi basis ekonomi yang kuat. Hal itu dilihat dari jumlah UMKM yang cukup banyak sehingga daya serap tenaga kerjanya juga banyak. (amin/ariel)









