JADI NARASUMBER. Ketua dan Wakil Ketua DPRD Jateng menjadi narasumber dalam acara Ruang Aspirasi di Stasiun TVRI Jateng, Rabu (23/10/2019).(Foto: Ervan R)
DEMAK – Era sekarang ini parlemen modern menjadi sebuah keniscayaan. Namun demikian, konsep itu juga harus dibarengi dengan sikap anggota Dewan terutama pada soal kedisiplinan.

Hal tersebut diungkapkan Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto bersama Wakil Ketua Quatly Abdulkadir Alkatiri saat menjadi narasumber dalam acara “Ruang Aspirasi” bertema Dewan Baru, Harapan Baru yang disiarkan secara langsung oleh Stasiun TVRI Jateng, Rabu (21/10/2019). Turut menjadi narasumber lain Rektor Undip Prof Yos Johan Utama.
Dalam dialog yang dipandu Bona Ventura itu, Bambang memaparkan, sekarang pola kinerja lama sudah harus ditinggalkan. Parlemen modern menjadi jawaban sekaligus tantangan masyarakat yang masing menganggap miring kinerja Dewan.
Dalam parlemen modern tercipta ruang dan waktu yang dinamis. Masyarakat atau warganet bisa urun rembuk masalah pembangunan masuk pada kanal-kanal yang disediakan dalam bentuk portal. “Inilah yang namanya media sosial. Semua bisa masuk. Urun rembuk, kritikan masuk dalam ruang itu,” ucapnya.
Secara waktu, aspirasi yang disampaikan bisa begitu cepat diketahui serta dibuatkan solusi penanganan. Dengan demikian tidak ada kata tertunda atau terlambat.
“Dari proses itu semua, harus ada rasa komitmen bersama untuk bergerak cepat. Tanpa komitmen itu, saya rasa tidak bisa. Dengan parlemen modern, Dewan di masing-masing dapil bisa melakukan menjawab,” jelasnya saat membuka dialog parlemen.
Hanya saja yang patut menjadi kunci sekarang ini adalah sikap dan perilaku Dewan. Bambang mengajak rekan-rekan kerjanya di perlemen DPRD untuk memulai dari mendisiplinkan diri sendiri. Karena masyarakat membutuhkan pembuktian bahwa DPRD melaksanakan fungsinya yang benar-benar menjadi wakil rakyat.
“Tekad kami ingin menunjukkan bahwa performa DPRD Jateng akan lebih bagus,” tegasnya.

Senada dengan Bambang Kusriyanto, Quatly pun juga menyarankan untuk melaksanakan parlemen modern. Dalam konsep itu ternyata komunikasi menjadi poin utama keberhasilan dari sebuah komitmen bersama. Karena komunikasi jika sudah dibangun dengan baik dan solid, menyelesaikan masalah untuk aspirasi masyarakat itu mudah.
“Saya sering memakai slogan komunikasi dapat menyelesaikan banyak masalah. Setelah kami masuk dan dilantik, itu sudah tidak ada lagi baju partai,” tambahnya.
Prof. Yos Johan Utama mengapresiasi keinginan para wakil rakyat untuk mengubah menjadi parlemen modern. Namun, ia menyarankan untuk diadakannya e-parlemen untuk akses ke masyarakat. Para konstituen dan rakyat bisa mengerti apa saja yang dilakukan para anggota dewan dalam bertugas.
“Warga berhak untuk mengetahui kinerja wakilnya di kursi parlemen, itu sudah termasuk salah satunya menjalankan parlemen modern,” ucapnya.
Peningkatan SDM juga penting, setelah tatra tertib dijalankan dan semua sudah berjalan lancar perlu ditingkatkan kualitas pada pribadi masing-masing.
Menanggapi itu, Bambang menegaskan sekarang ini rapat di DPRD sudah melakukan keterbukaan.
“Rapat di Badan Anggaran (Banggar) saya terbuka, siapa pun boleh ikut, siapa pun harus tahu apa pembahasannya jadi kita semua bisa sama-sama paham, dan dipublikasikan. Jadi ada video di ruangan itu untuk akses saat udah selesai, jadi jika ada kesalahan administratif ditanya tahu,” katanya.
Ia juga menambahkan, dalam pakta integritas bahwa sebagai anggota DPRD dilarang Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN). Karena harapannya semua anggota bisa bekerja sama dalam menjalankan parlemen modern, dan masyarakat, mahasiswa atau rekan-rekan pengamat bisa mengawasi kinerja DPRD.(dewi/priyanto)







