(kiri-kanan). Maria Tri Mangesti dan Tati Kurniati. (foto sunu andhy purwanto)
BANDUNGAN – Komisi C DPRD Jateng menilai potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Kebun Benih Hortikultura (KBH) Bandungan Kabupaten Semarang sebenarnya cukup besar. Namun, menurut Anggota Komisi C Maria Tri Mangesti, belum dioptimalkan.
“Lokasinya di Bandungan, satu kawasan wisata yang sudah terkenal. Namun, programnya belum diintegrasikan dengan pariwisata, misal wisata petik buah, wisata belanja tanaman hias, atau belajar budidaya tanaman buncis, ” tutur Politikus PDI Perjuangan itu, saat memimpin Komisinya ke KBH Bandungan, Senin (8/4/2019).
Lebih lanjut, Maria mengkritisi target PAD yang dinilai terlalu kecil, hanya Rp 46,5 juta. “Padahal, pada tahun lalu terlampaui. Kiranya Balai Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura wilayah Semarang perlu merevisi perencanaannya,” harapnya.
Sementara, Anggota Komisi C DPRD Jateng Mustholih, selain mengamini hal itu juga menegaskan, sebagai kebun milik Pemprov Jateng, KBH Bandungan harus menjadi model bagi masyarakat sekitar. Baik dalam manajemen kebun maupun budidaya bercocok tanam yang benar, baik, dan menguntungkan.
“Itu minimal lho. Bisa diintegrasikan dengan paket-paket wisata, kan punya tiga villa juga. Misal belajar budidaya tanaman buncis, proses menanam dan merawat anggrek, paket dua harian di akhir pekan, pasti pendapatannya meningkat,” saran Legislator Partai Amanat Nasional itu.
Menanggapi hal itu, Koordinator KBH Bandungan Tati Kurniati mengaku hanya bisa pasrah dan berjanji menyampaikan usul, saran dan kritik dari Komisi C ke atasannya. “Terima kasih atas kepedulian Komisi C, kami sebagai pelaksana selalu siap,” kata Tati. (sunu/ariel)








