BAHAS PENGAWASAN. Komisi A DPRD Jateng saat membahas pengawasan Pemilu 2019 di Kantor Bawaslu Kota Tegal, Senin (8/4/2019). (foto ayuandani dwi purnama sari)
TEGAL – Komisi A DPRD Jateng terus mengingatkan penyelenggara Pemilu 2019, khususnya Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), untuk tetap mengawasi munculnya praktik money politics (politik uang) dan pengawasan logistik pemilu. Penekanan itu disampaikan Ketua Komisi A Masruhan Samsurie, saat berkunjung ke Kantor Bawaslu Kota Tegal, Senin (8/3/2019).
“Kami ingin tahu kesiapan Bawaslu dalam mengawasi pelaksanaan pemilu nanti, karena kami yakin pasti masih ada beberapa kendala dan permasalahan yang perlu dibenahi,” kata Politikus PPP itu, sembari menambahkan, sesuai dengan tugas dan fungsinya, diharapkan bawaslu dapat melakukan pengawasan pemilu baik sebelum maupun sesudahnya.
Senada, Anggota Komisi A DPRD Jateng Joko Hariyanto berharap pelaksanaan pemilu nanti bisa berjalan lancar sehingga perselisihan yang terjadi akibat hasil pemilu bisa diminimalisir. Netralitas juga harus dijunjung tinggi oleh semua penyelenggara pemilu agar dapat tercipta pemilu yang bersih.
“Kami semua berharap suasana di detik-detik menjelang pemilu ini tidak panas. Apalagi, kalau mendekati pemilu praktik money politics semakin marak. Saya harap keberadaan bawaslu harus tegak lurus mengikuti aturan sehingga jangan sampai ada keberpihakan,” harap Legislator Partai Demokrat itu.
Menanggapi hal tersebut, Komisioner Bawaslu Kota Tegal Wiwoho mengatakan pihaknya saat ini sedang fokus dalam mengawasi pelaksanaan kampanye. Mengingat, dalam seminggu ini akan ada kampanye dari kedua kubu yang berpusat di Kota Tegal.
“Kemarin, saat ada kampanye terbuka kami bersyukur karena berjalan aman dan sangat kondusif. Saat ini, kami juga fokus pada pengawasan logistik karena masih ada kekurangan surat suara, tetapi hari ini semuanya sudah selesai,” kata Wiwoho.
Terkait dengan aktivitas pemungutan dan perhitungan surat suara, ia mengaku semuanya sudah lancar. Mulai dari tenaga pengawas TPS hingga pembekalan dan BINTEK sudah dilakukan.
“Ada 752 orang yang nantinya akan melakukan pengawasan di beberapa TPS. Mereka sudah kami bekali tentang indkator pengawasam yang harus di pahami,” ujarnya. (ayu/ariel)