MONITORING EMBUNG. Alwin Basri saat memimpin Komisinya dalam monitoring proyek embung di Desa Kabukan Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal, Senin (8/4/2019). (foto choirul amin)
SLAWI – Embung merupakan sarana untuk menampung air pada musim penghujan. Namun, embung juga bisa dioptimalkan pemanfaatannya yakni dengan menjadikannya sarana wisata.
Demikian disampaikan Ketua Komisi D DPRD Jateng Alwin Basri, saat memimpin Komisinya dalam monitoring proyek embung di Desa Kabukan Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal, Senin (8/4/2019).
Ia menilai pemanfaatan embung sebagai tempat wisata itu sangat memungkinkan, yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah. “Embung tersebut nantinya akan dipercantik dengan penambahan gazebo sebagai peristirahatan sementara. Untuk itu, sarana jalan perlu dibenahi agar aksesnya mudah dijangkau. Juga, penanaman rumput di sekitar embung dan saluran pembuangan diperlukan,” ungkap Politikus dari Fraksi PDI Perjuangan itu.
Ia juga berharap, meskipun masih dalam proses pemeliharaan, setidaknya fungsi pokoknya sudah dapat dipergunakan masyarakat sekitar. “Harapannya, embung tersebut ke depan akan dipergunakan untuk sarana pariwisata. Namun, hal tersebut juga masih terkendala anggaran, yang pemeliharan prasarananya akan dimasukan pada anggaran perubahan APBD 2018,” jelasnya.
Sementara, Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng Hadi Santoso menjelaskan embung di dataran rendah saat ini masih ada beberapa yang perlu dievaluasi. “Perlu optimalnya bak pengendapan lumpur di intake bendungan karena besarnya sedimen yang masuk ke embung akan mempercepat pendangkalan,” terang Legislator PKS itu.

(foto choirul amin)
Untuk perawatan embung, kata dia, Pemerintah Provinsi harus melibatkan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) setempat. Tujuannya agar terjadi pengurangan biaya operasional embung.
Untuk diketahui, pengerjaan Embung Kabukan itu berada dalam tanggungjawab Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Tata Ruang (Pusdataru) Jateng. Proyek embung dikerjakan oleh rekanan yakni PT Mumpuni dan PT Mitra Gelaran Bersama yang menelan anggaran Rp 3,9 miliar. (amin/ariel)