LIHAT KOLEKSI : Komisi B sedang melihat koleksi barang sampai bukku-buku milik Keraton Yogyakarta.(foto: setyo herlambang)
YOGYAKARTA – Suasana tenang dan asri menyambut kehadiran rombongan Komisi B DPRD Jawa Tengah saat menyambangi Pelataran (plataran) Keraton Yogyakarta, di Alun-alun Lor, Senin (14/3/2022). Dulu, pelataran pagelaran merupakan area bagi para abdi dalem untuk bertemu Sang Sultan, namun kini difungsikan untuk tempat berbagai kegiatan budaya.

Rombongan selanjutnya diterima abdi dalem Keraton Yogyakarta, Amie Roel. Dia menjelaskan secara detail setiap bagianbagian pendapa Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta terutama bagian sisi diorama pakaian, koleksi kereta kuda milik Sri Sultan Hamengkubuwono X, hingga pameran Jayapatra menceritakan sejarah lengkap serangan Umum 1 Maret yang belakangan ramai diperbincangkan.
“Alun-alun Lor (Utara) Keraton Yogyakarta menampilkan beberapa benda koleksi bernilai sejarah para Sri Sultan Hamengkubuwono terutama kereta kuda yang menyimpan nilai historis. Selain itu, juga ditampilkan relief perjuangan Sultan dalam masa era kolonial hingga Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya, kami juga menampilkan dokumen-dokumen sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta,” ucapnya.
Selama pandemi Covid-19, lanjutnya, beberapa area wisata keraton tidak dapat diakses wisatawan secara total. Ia pun berharap setelah pandemi usai bisa membuka secara penuh musem dan area keraton agar wisatawan bisa menikmati nuansa historis.

Ketua Komisi B, Sumanto mengharapkan setelah ada pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat saat dibuka bisa menggeliat sektor wisata. Terlebih Keraton Yogyakarta menyimpan nilai historis yang sangat panjang dan berkaitan langsung dengan sejarah nasional.
“Tidak hanya di Yogyakarta, Jateng juga mempunyai keraton kasunanan dan mangkunegara yang ada Surakarta juga mempunyai nilai sejarah panjang. Harapannya, setelah pelonggaran dibuka nantinya masyarakat bisa menikmati secara penuh sektor wisata sejarah ini,” kata politikus PDI P.(setyo/priyanto)








