SALURKAN BANTUAN. Quatly Abdulkadir Alkatiri menyerahkan bantuan ‘Jogo Tonggo Kit’ kepada Sri Mulyani, Jumat (10/7/2020), untuk disalurkan ke 26 kecamatan dan 10 kelurahan di Kabupaten Klaten. (foto setyo herlambang)
KLATEN – Program Jogo Tonggo yang diprakarsai Pemerintah Provinsi Jateng beberapa waktu lalu cukup dapat menekan angka penyebaran Covid-19 di kabupaten/ kota di Jateng. Satuan tugas Jogo Tonggo itu dimulai dari tingkat dasar yakni di masyarakat dengan lingkup RT/ RW untuk mengkoordinir dan mengupate informasi mengenai penyeberan wabah dari tingkat keluarga yang ada di rumah.

Demikian disampaikan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng Quatly Abdulkadir Alkatiri bersama Anggota DPRD dari Daerah Pemilihan (Dapil) 7 dalam agenda penyerahan Paket Bantuan Jogo Tonggo Kit’ ke Pemerintah Kabupaten Klaten, di Pendopo Setda Kabupaten Klaten, Jumat (10/7/2020). Ia mengatakan program paket bantuan tersebut bagian dari refocusing anggaran yang dikhususkan untuk penanganan dengan nilai paket per desa sebesar Rp 10 juta.
“Pemerintah Provinsi Jawa Tengah lewat refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19 dilakukan dengan program Jogo Tonggo yang dinilai cocok dengan nilai muatan lokal daerah. Program tersebut adalah bentuk koordinasi satuan tugas yang dibentuk dari tingkat RT dan RW dengan harapan menekan jumlah pandemi. Bantuan yang diberikan setiap desa dengan nilai 10 juta rupiah berupa alat untuk sterilisasi lingkungan, terdiri dari thermo-gun, maskker kain, sepatu boots, cairan disinfektan, handsanitizer, sprayer, dan pakaian untuk menyemprotkan cairan disinfektan,” jelas Legislator dari Fraksi PKS itu.

Selain itu, lanjut dia, progam bantuan juga diberikan dalam bentuk recovery ekonomi. Bantuan tersebut nantinya disalurkan ke UMKM yang terdampak Covid-19.
“Kami sangat berharap semoga pandemi segera cepat berakhir sehingga keadaan dapat kembali stabil seperti semula,” harapnnya.
Sementara, Bupati Klaten Sri Mulyani bersama Gugus Tugas Covid-19 tengah berupaya menekan angka penyebaran pandemi agar tidak meluas. Berbagai progam dibentuk dan pengawasan kegiatan masyarakat terus dilakukan dari mulai pasar tradisional hingga pembatasan kegiatan masyarakat yang mengumpulkan massa dengan jumlah yang cukup besar. Bantuan yang diberikan oleh pemerintah provinsi nantinya akan disalurkan ke 26 kecamatan dan 10 kelurahan.
“Kami bersama Gugus Tugas Covid-19 tingkat kabupaten, terus berupaya menekan anggka Covid-19 melalui progam yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Satgas Covid bersama satpol terus melakukan patroli di beberapa pasar tradisional yang menjadi pusat keramaian. Himbauan jaga jarak dan penggunaan masker terus diupayakan. Bahkan, kami tidak segan menindak warga yang tidak menggunakan masker dengan penyitaan KTP/ data diri oleh petugas dan proses pengambilannya dilakukan di Kantor Satpol PP setempat dengan memberi arahan untuk menangani pandemi bersama,” papar bupati.

Ia mengaku sangat apresiatif dengan adanya bantuan ‘Jogo Tonggo Kit’. Ia berharap setiap elemen masyarakat dapat bahu membahu mempercepat penanganan Covid-19 dengan berpartisipasi dalam program pemprov yang dijalankan tersebut.
“Bantuan Jogo Tonggo sangat berarti bagi kami, nantinya bantuan akan disebarkan langsung ke 26 kecamatan dan 10 kelurahan. Setiap desa yang menerima akan melaksanakan program paket Jogo Tonggo,” tandasnya. (setyo/ariel)







