SERAHKAN BANTUAN. Anggota DPRD Provinsi Jateng dari Dapil 9 menyalurkan bantuan ‘Jogo Tonggo Kit’ kepada Bupati Purworejo untuk diteruskan ke desa-desa, Jumat (10/7/2020). (foto ariel noviandri)
PURWOREJO – Sebagai upaya percepatan dalam penanganan Covid-19, DPRD bersama Pemprov Jateng kini terus menggenjot bantuan ‘Jogo Tonggo Kit’ bagi Satgas Jogo Tonggo di semua kabupaten/ kota. Seperti dilakukan DPRD dari Daerah Pemilihan (Dapil) 9 (Purworejo, Wonosobo, Temanggung) di Pendopo Kabupaten Purworejo, yang memberikan bantuan Jogo Tonggo Kit kepada bupati untuk diteruskan ke sejumlah desa.

Dalam acara ‘Sosialisasi dan Penyerahan Jogo Tonggo Kit dari Pemprov Jateng kepada 469 Desa dan 25 Kelurahan di Kabupaten Purworejo itu, Sudarmi selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo mengaku pihaknya kini telah membentuk Satgas Jogo Tonggo untuk menanggulangi Covid-19 secara tepat. Tugas satgas itu seperti penanganan kesehatan dan sosial ekonomi kemasyarakatan.
“Pada intinya, penanganan Covid-19 dilakukan dengan berbasis gotong royong antar elemen masyarakat. Salah satunya dengan cara pemberdayaan masyarakat untuk menggunakan Jogo Tonggo Kit,” katanya, saat memberikan sambutan pembukaan acara di Pendopo Kabupaten.

Sementara, Anggota Komisi B dari Fraksi Golkar DPRD Provinsi Jateng Imam Teguh Purnomo mengatakan bantuan itu merupakan kepedulian provinsi kepada daerah-daerah. Diakui, sedikit terlambat dalam pemberian bantuan tapi paling tidak bisa semakin mempercepat penanganan Covid-19.
“Di Purworejo, memang kasusnya melandai tapi kita harus tetap selalu waspada. Kami berharap, dengan bantuan itu, tidak semakin meluaskan penularan Covid-19,” kata Imam.
NEW HABIT
Bupati Purworejo Agus Bastian mengaku sangat apresiatif dengan bantuan tersebut. Nantinya, bantuan akan langsung disalurkan ke tiap desa dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 oleh Satgas Jogo Tonggo bersama masyarakat.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Jateng yang diwakilkan DPRD. Bantuan tersebut akan langsung disalurkan ke desa-desa dalam rangka percepatan penanganan oleh Satgas Jogo Tonggo,” kata bupati.

Terkait Covid-19, kata dia, pada 12 Juni 2020 Kabupaten Purworejo sudah mengakhiri masa tanggap darurat dan sekarang memasuki masa New Normal. Namun, ia sendiri tidak menggunakan istilah tersebut dan menggantinya dengan New Habit karena dikhawatirkan, jika istilah New Normal diterapkan, maka nanti masyarakat akan menganggap kondisinya sudah normal seperti biasa. Menurut dia saat ini masih banyak persoalan setelah masa pandemi, salah satunya persoalan physical distancing atau jaga Jarak.
“Jaga jarak itu sangat susah untuk diatur, terlebih di desa-desa. Saya bisa memahami karena budaya Jawa sangat kental, nek ora cedhak ora mantep. Yang penting dalam hal ini, kami menghimbau masyarakat untuk tetap memakai masker dengan benar. Saat ini, masih ada 7 kasus positif. Kami berharap Purworejo segera berstatus Zona Hijau. Harapan lainnya adalah Program Jogo Tonggo bisa diterapkan pula karena Jogo Tonggo merupakan garda terakhir untuk memutus mata rantai penularan Covid-19,” jelas bupati. (ariel/priyanto)