BERI PAPARAN. Ketua Komisi B M Chamim Irfani memberikan paparan bersama Bappeda Surakarta.(Foto: Faiz Fuadi)
SURAKARTA – Pertumbuhan ekonomi di Kota Surakarta ditopang oleh industri perdagangan dan industri kreatif. Hal ini mendapatkan dukungan dari Komisi B DPRD Jateng saat berkunjung di Kantor Bappeda Jalan Jenderal Sudirman No 2, Kota Surakarta, Senin (5/8/2019).
Ketua Komisi B M Chamim Irfani mengatakan, Kota Surakarta sangat berpotensi menjadi kota kreatif, dimana kegiatan perekomonian ditopang oleh industri perdagangan dan industri kreatif dan pertumbuhan ekonominya mampu di atas rata-rata Provinisi Jateng.

Kabid Ekonomi Bappeda Surakarta Francisco Amaral mengatakan, Kota Surakarta tidak memiliki sumber daya alam, karena itulah upaya untuk mendongkrak pendapatan adalah dengan menggarap sektor industri kreatif, perdagangan, dan jasa.
“Kami hanya memiliki empat kecamatan berada di wilayah perkotaan. Tidak bisa serta merta menggantungkan pada sumber daya alam,” ucapnya.
Sekarang ini pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta mampu di atas rata-rata yakni 5,75 persen. Lebih tinggi dari provinsi 5,32 persen dan pusat 5,17 persen. Sementara untuk inflasi Kota Surakarta 2,45 persen. Untuk Jateng dan Pusat masing-masing 2,82% dan 3,13%.(faiz/priyanto)








