DIALOG PERBANKAN: Anggota Komisi C Agung Budi Margono bersama dari direksi Bank Jateng serta akademisi mengisi dialog digitalisasi perbankan.(foto: gus azam addin)
SEMARANG – Agung Budi Margono tetap menaruh rasa optimistisnya pada sebuah upaya peralihan sistematisasi pelayanan digital di dunia perbankan. Mengingat sekarang ini semua pelayanan perbankan dengan menggunakan sarana elektronik. Ungkapan anggota Komisi C DPRD Jateng itu dilontarkan saat menjadi narasumber dalam Dialog Parlemen Prime Topic: Digitalisasi Perbankan di Hotel Noormans, Rabu (10/11/2022).

Dia menjelaskan, untuk sekarang ini, orang banyak beraktivitas menggunakan internet. Tak hanya itu, mayoritas kalangan muda sudah tak asing dengan transaksi perbankan melalui internet. Ternyata banyak manfaat dari digitalisasi perbankan. Secara pelayanan menjadi lebih cepat, mudah, sesuai kebutuhan dan dapat dilakukan nasabah secara mandiri.
“Anak-anak muda sekarang usia di bawah 30 tahun sudah tidak asing dengan QRIS, apa itu emoney dan sebagainya. Dan lagi mereka sudah tidak menggunakan uang cash dalam setiap transaksi. Ini tantangan sekaligus peluang terutama untuk Bank Jateng,” kata dia.

Lantas bagaimana di Jateng? Sebagai anggota DPRD Jateng tentunya ia berharap banyak Bank Jateng maupun bank perkreditan milik Pemprov Jateng segera membangun jaringan digitalnya. Infrastruktur cukup besar namun hasilnya yang didapatkan nanti akan jauh lebih besar.
“Maka dari inilah Komisi C merekomendasikan kepada Bank Jateng, BPR untuk menggunakan digital money dan juga digital market untuk mesejahterakan masyarakat Jateng untuk menekan angka kemiskinan di Jateng,”ucapnya.

Yudiana Mustari selaku Eksekutif Senior IT Bank Jateng sebagai bank dengan kepemilikansaham mayoritas Pemprov Jateng ini telah memiliki beberapa saluran baik konvensional maupun yang mengarah ke digital. Di antaranya 162 kantor cabang, pelayanan cash dan payment poin, 1.043 mesin ATM dan CDM, serta 1.096 agen laku pandai.
“Kami akan terus mengoptimalkan inovasi digital untuk meningkatkan layanan dan menjangkau nasabah lebih luas,” ucapnya.
Guna menunjang digitalisasi pelayanan perbankan, Yudi menyebutkan, Bank Jateng sudah memiliki lebih dari 270 koneksi host to host untuk mendukung transaksi non-tunai. Dengan semua channel yang dimiliki termasuk mobile banking, Bank Jateng telah menjangkau hampir 96% wilayah Jateng.
Ana Kadarningsih, akademisi dari Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) menyebutkan sekarang ini perbankan Tanah Air mulai membangun sarana dan prasarana penunjang menuju digitalisasi sistem. Kemudahan bertransaksi di tengah mobilitas warga yang tinggi menjadi sebuah keharusan.(cahyo/priyanto)








