TUKAR CENDERA MATA : Ketua Pansus Penanggulangan Covid-19 A Baginda Muhammad Mahfuz bertukar cendera mata dengan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.(foto: ervan ramayudha)
SURAKARTA – Guna mencari data dan masukan, Panitia Khusus (Pansus) Penanggulangan Covid-19 DPRD Jateng melakukan kunjungan ke Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta, Senin (20/9/2021).
Dalam Kesempatan itu, pansus didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo. Mereka diterima Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka didampingi Kepala Dinas Kesehatan Siti Wahyu Ningsih dan Kepala Dinas Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Yosca Herman di Ruang Aula.

Dalam pertemuan tersebut, Ketua Pansus Abang Baginda Muhammad Mahfuz menyampaikan, pandemi Covid-19 sangat berdampak secara sosial dan ekonomi. Ada pelajaran berharga dari pandemi yakni ada semangat keseriusan daerah guna menangani pandemi.
Beberapa daerah termasuk Kota Solo berupaya keras menekan laju kasus serta melakukan vaksinasi kepada semua warga. Sampai September ini, hasil kerja keras daerah sudah mulai nampak. Ada yang sudah turun level, kasus menurun, cakupan vaksinasi sudah lebih dari 60 %.
“Kami dalam pansus mencari masukan dari daerah-daerah mengenai kondisi dan data sekaligus upaya penanganan kasus untuk menjadi rekomendasi pansus,” ucap dia.

Anggota pansus, Abdul Aziz turut memaparkan sempat merebak Covid – 19 varial Delta. Kasus sempat tinggi pada Juli-Agustus. Kenaikan kasus menjadi luar biasa. Terjadi pula permintaan oksigen. Beberapa daerah kerepotan mendapatkan tabung oksigen, sehingga harganya naik berlipat ganda.
“Ini menjadi pelajaran bagi kita semua supaya mulai sekarang mempersiapkan segalanya, termasuk tabung oksigen atau sarana penunjang lain,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itun Mas Wali Gibran Rakabuming Raka menyampaikan, pihaknya selalau memantau kondisi pandemi. Data harian selalu dipantau. Pada 19 September kemarin ada penambahan jumlah yakni 4 orang. Pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit ada 18 orang, menjalani isolasi mandiri ada 81 orang, dan yang menjalani isolasi terpusat ada 18 orang dan untuk yang meninggal dunia 0 kasus,
Dijabarkan pula untuk pencapaian program vaksinasi di Kota Solo, sudah 107,59 persen. Pemkot Surakarta tengah fokus mempersiapkan pembelajaran tatap muka (PTM). Dinas Pendidikan setempat terus melakukan pematangan, terutama kesiapan dari pihak sekolah, siswa dan orang tua.
Selanjutnya Pemkot Surakarta juga telah menyumbangkan oksigen konsentrator ke sejumlah daerah aglomerasi di Solo raya seperti Wonogiri, Sragen, Karanganyar, Boyolali, dan Klaten, masing-masing 100 unit.
“Harapan kami dengan alat tersebut, masing-masing rumah sakit bisa menangani pasien Covid-19 tanpa harus dirujuk ke Surakarta,” ungkapnya
Sekarang ini pula, lanjut Mas Wali, Pemkot Solo sendiri sedang menunggu Oksigen generator. Diharapkan jika terjadi peningkatan gelombang kasus penyebaran Covid-19, pemerintah telah memiliki stok tabung oksigen.(ervan/priyanto)








