KUNJUNGAN LAPANGAN : Jajaran Komisi B mengunjungi laboratorium milik Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng di Ambarawa, Kab. Semarang.(foto: evie rahmawati)
UNGARAN – Komisi B DPRD Jawa Tengah tengah melakukan penguatan data dalam menyusun naskah akademik Raperda Peningkatan dan Pengembangan Balai Ternak, Balai Pembenihan Ikan, Kebun Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Pada Senin (8/3/2021), Dewan mengunjungi Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan milik Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah yang ada di Ambarawa, Kab. Semarang.

Kunjungan dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi B, Dra Hj Sri Marnyuni didampingi sebagian anggota Komisi B dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah. Sri Marnyuni menyampaikan tujuan kunjungan itu dimaksudkan guna mencari data dalam penyusunan raperda.
“Kedatangan kami ini bermaksud mencari data dan masukan dari laboratorium di Ambarawa ini untuk kami jadikan bahan pembahasan pada raperda, harapan kami setelah mendapatkan data dari sini, kami semakin jelas nantinya dalam merancang pembahasan raperda. Apa menjadi usulan dari laboratorium ini bisa kami masukan dalam raperda sehingga mampu membawa kemanfaatan yang lebih luas untuk masyarakat wilayah Jawa Tengah,” kata sri Marnyuni.

Diterima oleh Ir. Tuty Sri Lestari, MM selaku Kepala Balai Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan didampingi oleh Rokhan sebagai Kepala Laborat yang ada di Ambarawa.
Tuty berharap akan adanya dukungan untuk SDM guna peningkatan kualitas laboratorium, termasuk mampu meningkatan kualitas baik SDM maupun sarana dan prasarana.
Laboratorium di Ambarawa tersebut mempunyai tugas pokok di antaranya adalah pengujian dan pengendalian hama penyakit, informasi teknologi mengatasi hawa penyakit, kaji terapan, diseminasi kesehatan ikan dan lingkungan, pengembangan induk dan benih yang tahan penyakit.
Dengan tugas yang dimiliki Balai Laboratorium ini mampu memberikan manfaat kepada masyarakat luas dalam hal pembibitan benih ikan, serta harus mampun memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Semoga masyarakat menjadi gemar memelihara dan mengonsumsi ikan. Dengan demikian akan mengurangi kasus stunting yang banyak terjadi pada ibu hamil dan balita,” harap Sri Marnyuni.(evi/priyanto)








