PETERNAKAN SAPI PERAH : Jajaran Komisi B melihat pengelolaan sapi perah di UPTD Balai Pengembangan Perbibitan Ternak dan Diagnostik Kehewanan (BPPTDK) Provinsi DI Yogyakarta, di Kaliurang, Sleman.(foto rahmat yw)
SLEMAN – Komisi B mendorong Pemprov Jateng memiliki pusat peternakan sapi perah. Melihat produksi susu saat ini, terbilang dari sisi kemanfaatannya cukup besar baik dari sisi ekonomi maupun dari kesehatan.

Penegasan tersebut disampaikan Ketua Komisi B Sarno di sesela kunjungan kerja Bersama komisi melihat peternakan sapi perah yang dikelola UPTD Balai Pengembangan Perbibitan Ternak dan Diagnostik Kehewanan (BPPTDK) Provinsi DI Yogyakarta, di Kaliurang, Sleman, Selasa (13/12/2023).
Selama ini pengembangan peternakan sapi perah belum begitu fokus. Semestinya dengan potensi daerah serta bibit sapi perah yang dimiliki ditambah modernisasi peternakan tentunya usaha tersebut bisa dikembangkan.
“Kalau di Jateng itu baru pembibitan dan pengembangbiakan sapi potong. Lebih bagus lagi dan kami sangat setuju kalua ada sapi perah. Secara ekonomi, suplai susu bisa menambah PAD, harga sapi pun bisa turut menambah pula. Dari kemanfaatan susu sudah sangat lebih. Bisa jadi menambah kegemaran minum susu. Tidak menutup kemungkinan bisa mengurangi kasus stunting, ibu menyusui dan hamil bisa menambah protein dengan minum susu,” ucapnya.

Sekarang ini usaha peternakan sapi perah masih terpencar-pencar. Boyolali masih mencatat memiliki jumlah peternakan paling besar dengan 61 ribu ekor. Selanjutnya Kabupaten Semarang, Klaten, Banyumas.
Sarno pun menegaskan dari sekian ratus juta ekor sapi perah yang ada di Jateng, tidak salah Boyolali menyuplai sekitar 60 persen dari total produksi susu di Jateng.
“Produksi susu dari Boyolali saja sudah mencapai 51 juta liter. Belum dari daerah lainnya. Kalau pemprov bisa mengembangkan ini tentu bisa menaikkan PAD,” ungkapnya. Sementara Dwi Artanto dari UPTD BPPTDK DIY, jumlah sapi perah yang dikelola ada 61 ekor. Dari jumlah itu, pihanya mampu menyuplai susu kepada KUD di Yogyakarta.(soni/priyanto)








