BERFOTO BERSAMA : Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto (BK) bersama dokter Solheka Kurniawati berfoto bersama dengan ASN di lingkungan Pemkab Semarang.(foto: priyanto)
UNGARAN – Tepat tanggal 15 Maret, Kabupaten Semarang memperingati hari jadinya ke 500 tahun. Bertepatan itu, Senin (15/3/2021) pula DPRD menggelar rapat paripurna istimewa terkait dengan peringatan hari jadi. Sejumlah tamu undangan diundang, tak terkecuali Bambang Kusriyanto yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Jawa Tengah. Termasuk dokter Solekha Kurniawati yang kini duduk di Komisi B DPRD Jawa Tengah.

Rapat paripurna dipimpin Ketua DPRD Bondan Marutohening beserta para wakil, Bupati Ngesti Nugraha, Wabup M Basari serta jajaran forkompinda. Hari jadi kali ini mengangkat tema “Bersama Mewujudkan Kabupaten Semarang ‘Berdikari’ (bersatu, berdaulat, berkepribadian, sejahtera, mandiri)”.
Bambang Kusriyanto mengapresiasi tema yang diambil dalam memperingati lima abad Kabupaten Semarang itu. Baginya arti berdikari sesuai filosofi yang pernah digaungkan pendiri negeri yakni Presiden RI I Ir Soekarno. Terpenting pula setiap kepala daerah harus bisa menjadikan rakyatnya sejahtera.
Sosok Bambang Kusriyanto oleh sebagian warga akrab menyapanya dengan sebutan Pak BK dengan Kabupaten Semarang tak bisa dilepas begitu saja. Baik dari kalangan eksekutif, legislatif sampai masyarakat umum sangat karib mengenalnya. Selama tiga periode berturut-turut, Bambang atau Pak BK menjadi wakil rakyat. Terlebih dalam periodesasi tersebut ia didapuk menjadi ketua DPRD.

Sementara dalam pidato sambutannya, Bupati Semarang mengeluarkan dua kebijakan penting bagi seluruh ASN di lingkungan pemerintah kabupaten. Kebijakan pertama, pakaian tradisional Gagrak Semarangan akan menjadi pakaian resmi yang wajib dikenakan setiap tanggal 15 setiap bulan. Kedua, mencanangkan gerakan memanfaatkan serta menggunakan produk lokal. Setiap kegiatan resmi tingkat pemerintah daerah, tiap- tiap OPD, kecamatan hingga desa agar membeli dan menggunakan produk- produk UMKM lokal Kabupaten Semarang. Kebijakan tersebut diambil untuk membantu menyelamatkan dan menggerakkan kembali roda perekonomian supaya bisa bertahan di tengah- tengah pandemi Covid-19.(priyanto/ariel)








