KEJAR TARGET. Komisi C DPRD Provinsi Jateng saat rapat RKPD bersama OPD mitra komisi tetap meminta OPD dapat mengejar target pendapatan tahun ini, Rabu (24/6/2020). (foto sunu andhy purwanto)
GEDUNG BERLIAN – Pembahasan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) memasuki hari ketiga di ruang rapat Komisi C, Rabu (24/6/2020). Rapat diikuti 13 organisasi perangkat daerah (OPD) mitra Komisi C itu dipimpin Ketua Komisi C Asfirla Harisanto, Wakil Ketua Sriyanto Saputro, dan Sekretaris MH Wicaksono.
Ke 13 OPD tersebut adalah Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bapenda), Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Kanwil Ditjen Pajak Jawa Bagian Tengah I dan II, Biro Umum, Dinas Kesehatan (Dinkes) serta 7 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), dan Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) milik Pemprov Jateng. Ketua Komisi C yang biasa disapa Bogi kembali meminta semua OPD untuk bekerja keras mengupayakan pencapaian target pendapatan pada 2020, meski ada kendala pandemi Covid-19 yang berdampak buruk.
“Agar, RKPD 2021 sebagai implementasi Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jateng tidak mengalami penurunan yang berarti,” ujar Politikus PDI Perjuangan itu.
Dalam kesempatan itu, Bogi juga mempertanyakan penyerapan dana refocusing APBD Jateng untuk penanggulangan Covid-19 kepada Kepala Dinkes Yulianto Prabowo saat pemaparan RKPD Dinkes 2021. “Komisi C ingin mengetahui realisasi anggaran sampai saat ini,” katanya.

Menanggapi hal itu, Yulianto membenarkan dana yang dialokasikan untuk Dinkes sebanyak Rp 415,750 miliar. Saat ini, baru terealisasi sebanyak Rp 64,036 miliar atau 15,4%.
Terdapat beberapa rencana, lanjut dia, yang tidak direalisasikan karena diambil alih Pusat. Sebagai contoh, peralatan Rumah Sakit dan insentif tenaga medis diambil alih oleh Kementerian Kesehatan. Termasuk, pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) juga tidak banyak karena ada bantuan dari Kemenkes.
“Dan itu jumlahnya cukup besar sehingga tidak kita realisasikan,” kata Yulianto. (sunu/ariel)







