PERTEMUAN VIRTUAL : Wakil Ketua DPRD Quatly Abdulkadir Alkatiri bertemu secara virtual dengan mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus).(sonidinata)
SEMARANG – Satu tahun lebih pandemi Covid-19 melanda Indonesia, sejak kasus pertama terkonfirmasi di Tanah Air. Sejak saat itu, pemerintah mulai memberikan instruksi untuk mengurangi kegiatan tatap muka.
Bahkan berbagai kebijakan pun diterapkan pemerintah guna menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia. Misalnya seperti Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), ibadah di rumah, hingga bekerja dari rumah (work from home/WFH).
Masyarakat Indonesia terpaksa harus mengalihkan kegiatan sehari-harinya secara daring. Bukan hanya di Indonesia, pendemi yang merebak di seluruh penjuru dunia juga memaksa masyarakat dunia untuk menjalankan aktivitas sehari-harinya secara online.
Di masa pandemi seperti ini, World Economic Forum (WEF) melihat bahwa teknologi memainkan peranan penting untuk menjaga masyarakat tetap beraktivitas seperti sedia kala.
Seperti yang dilakukan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Quatly Abdulkadir Alkatiri saat menerima audensi secara virtual kelompok mahasiswa, dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeristas Muhamadiyah Surakarta (UMS) dan Senat Mahasiswa Universitas Muhamadiyah Semarang (Unimus) pada Kamis (15/7/2021).
Audensi virtual menjadi menjadi alternatif dikala pandemi Covid-19, apalagi sejak diberlakukan PPKM Darurat, praktis kegiatan pelayanan kedewanan dilaksanakan secara daring namun tetap dilaksanakan secara maksimal salah satunya dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Masyarakat bisa bertemu wakilnya tanpa ada sekat. Itulah yang disampaikan Kasubag Protokol Humas Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah Yohan Fitriadi saat mendampingi audensi virtual DPRD dengan perwakilan organisasi mahasiswa.
“Meskipun kami WFH, kami tetap melayani secara maksimal melalui audensi virtual, masyarakat bisa bertemu wakilnya tanpa sekat”.(atson/priyanto)
