BAHAS KINERJA. Komisi C DPRD Provinsi Jateng saat berada di Kantor Kebun Benih TPH Banyudono Boyolali, Selasa (6/10/2020). (foto ariel noviandri)
BOYOLALI – Komisi C DPRD Provinsi Jateng melakukan monitoring kinerja pendapatan ke Kebun Benih Tanaman Pangan & Hortikultura (TPH) Banyudono Kabupaten Boyolali, Selasa (6/10/2020). Disana, rombongan dewan bersama Darpito Budi selaku Plt. Kepala Balai Benih TPH Wilayah Surakarta Distanbun Provinsi Jateng membahas mengenai pencapaian target pendapatan asli dserah (PAD) pada tahun ini.

Dari hasil capaian pendapatan di Kebun Benih tersebut, DPRD mengaku cukup baik performa kinerjanya di masa New Normal (adaptasi kebiasaan baru) ini. Data Kebun Benih TPH Banyudono Boyolali menyebutkan, realisasi PAD 2020 atau sampai 6 Oktober 2020 sekitar Rp 228,93 juta dari alokasi anggaran sekitar Rp 126,36 juta.

Anggota Komisi C DPRD Provinsi Jateng Sarno mengakui pencapaian PAD itu masih rendah dibanding pada 2019 lalu yakni sebesar Rp 288,58 juta dengan anggaran sekitar Rp 220,06 juta. Namun, hasil pencapaian pada 2020 tercatat sampai dengan Oktober sehingga pihak pengelola Kebun Benih masih bisa mengoptimalkannya sampai akhir tahun nanti.
“Insya Allah, target yang akan dicapai pada akhir tahun ini bisa terlampaui,” kata Sarno.
capaian Kebun Benih di Boyolali
Sebagai informasi, Kebun Benih TPH Banyudono selama ini melayani penjualan benih padi kelas benih dasar (BD) dan benih padi kelas benih pokok (BP) kepada masyarakat umum. Hingga Oktober 2020, produksi benih padi di Kebun Benih itu mencapai 4.710 kg untuk Kelas BD dan 34.875 kg untuk Kelas BP. Angka itu cukup baik dibanding capaian pada 2019 yang mampu memproduksi benih padi Kelas BD sebanyak 3.805 kg dan Kelas BP sebanyak 39.890 kg. (ariel/priyanto)