GELAR PERTEMUAN: Jajaran Komisi E bertemu dengan manajemen RSUD Dr Moewardi Surakarta.(foto: dyana sulist)
SURAKARTA – Capaian kinerja RSUD Dr Moewardi Surakarta menjadi perhatian Komisi E DPRD Jateng. Rumah sakit pelat merah milik Pemprov Jateng itu secara kinerja terutama masalah pelayanan kesehatan telah menunjukkan sisi positif.

Ketua Komisi E Abdul Hamid mengungkapkan, Dewan ingin RSUD Dr Moewardi lebih berkembang. Karena itulah pertemuan dengan jajaran manajemen rumah sakit menjadi hal penting guna membicarakan kendala-kendala yang dihadapi selama ini.
“Target pelayanan kesehatan akan naik, stunting harus hampir 100%, kekuatan kita di Jawa tengah ini dari fasilitas layanan itu menjadi penunjang vital, menjadi satu kerja bersama di semua daerah masing-masing. Bakti nya untuk masyarakat umum secara luas dan dibawah pimpinan gubernur untuk bisa di kerjakan secara lancer,” jelas Hamid saat memimpin pertemuan bersama manajemen RSUD Dr Moewardi di Hotel Alana, Kamis (2/3/2023). Pada kesempatan itu Komisi E diterima Direktur dr Cahyono Hadi.

Wakil Ketua Komisi E Abdul Aziz turut menanyakan mengenai target yang dituju sampai lima tahun ke depan. Menjadi sorotan adalah ketersediaan lahan yang dimiliki supaya pelayanan kesehatan bisa ditingkatkan dengan menambah kapasitas ruangan maupun rawat inap.
“Harapan ke depan tentunya rumah sakit butuh lahan untuk pengembangan layanan. Apakah masalah ini sudah menjadi pemikiran manajemen. Dan bagaimana caranya harus lepas dari keuangan pemprov, bagusnya berdiri sendiri secara personal serta paling penting adalah melayani pasien secara cepat.
Menanggapi hal itu, Cahyono Hadi selaku mengungkapkan secara keseluruhan kepercayaan masyarakat semakin tinggi ke RS, ini dilihat dari segi pendapatannya. Sasaran yang dicapai dengan nilai indeks kepuasaan masyarakat sudah 82% dari 84% indikator SPM diukur berdasarkan jenis pelayanan dengan standar masing-masing.
Mengenai penyediaan alat kedokteran dibutuhkan dana sekitar Rp 115 triliun. Transformasi kesehatan, penyediaan alat ada beberapa bagian penunjuk mampu melayani di sekitar Solo raya. Untuk relokasi lahan, kata dia, untuk lima tahun kedepan tidak akan cukup.
“Sebenarnya ada lahan dekat rumah sakit dan sedang di proses izin dan persetujuannya dari Gubernur,” ucapnya.(dyana/priyanto)