PAPARKAN HARAPAN. Ketua Komisi D Dr Alwin Basri memaparkan harapan dari pembangunan Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulonprogo, DIY, Jumat (24/5/2019).(Foto: Teguh Prasetyo)
YOGYAKARTA – Ketua Komisi D DPRD Jateng Alwin Basri berharap pembangunan Yogyakarta International Airport (YIA) bisa menunjang pertumbuhan kawasan Jawa Tengah bagian selatan. Hal ini mengingat lokasi bandara di Kulonprogo tersebut sangat dekat dengan Purworejo. Karena itulah harapannya bisa membuka ruang akses konektivitas terutama di wilayah Jateng selatan seperti Purworejo, Kebumen, Banyumas dan Cilacap.

“Dari pemaparan pihak Angkasa Pura sejak dibuka 5 Mei lalu, penumpangnya kebanyakan malah dari Jawa Tengah, dari Yogyakarta malah jarang. Ini kesempatan kita, mudah-mudahan nanti bisa melebarkan wisata kita yang sebelah selatan untuk bisa berkembang dengan adanya YIA,” ujar politikus PDI Perjuangan itu di sela kunjungan ke Dinas Perhubungan Provinsi DI Yogyakarta, Jumat (24/5/2019).
Senada dengan itu, Wakil Ketua Komisi D Hadi Santoso menyampaikan, selama ini keterbatasan konektivitas transportasi di Jawa Tengah bagian selatan menghambat distribusi produk unggulan dan pariwisata di sana. Dengan adanya YIA, diharapkan bisa mengoptimalkan akses mengingat masyarakat membutuhkan ruang konektivitas yang cepat.

“Ini selaras dengan pembangunan jalur selatan-selatan. Kita juga dorong untuk peningkatan computer line tidak hanya sampai Yogyakarta, tapi juga sampai Stasiun Purworejo. Sehingga masyarakat yang berasal dari Cilacap, Purwokerto, Kebumen dan Purworejo bisa terkoneksi dengan bandara,” ungkap politikus PKS tersebut.

Sebelumnya dalam pemaparannya, Project Manager NYIA Taochid Purnomo Hadi menyampaikan sejak dimulai pada Oktober 2018 hingga Mei 2019 pembangunan bandara dengan anggaran pembangunan fisik Rp 6,7 triliun, saat ini sudah mencapai 54 persen. Ditargetkan pada akhir 2019, bandara sudah selesai 100 persen.
“Kami memang meminta progress pembangunan 2,5 % per minggu, jika dinominalkan Rp 152 miliar per minggu atau Rp 22 miliar per hari. Dari sekitar 5 ribu pekerja yang ada, paling banyak berasal dari Jawa Tengah terutama Kabupaten Purwodadi,” jelasnya.
Taochid menambahkan, dengan kapasitas kargo cukup besar 8.300 kargo, memungkinkan nantinya akan mengangkat hasil laut dari pantai selatan ke luar negeri terutama Jepang dan Hongkong. Beberapa waktu yang lalu dari perusahaan FedEx sudah melakukan survey melihat fasilitasnya. Selain itu, bandara YIA juga akan bisa menarik wisatawan dari mancanegara ke tempat wisata yang ada di Jateng dan DIY.
“Mengenai konektivitas, nanti kereta jalur selatan akan langsung ke bandara tapi nanti pada tahun 2021. Saat ini, kami juga sudah kerjasama dengan BUS Damri dan Shuttle Bus membuat rute dari kebumen dan magelang menuju ke bandara langsung,” jelasnya. (teguh/priyanto)