JURNALISTIK KEHUMASAN. Bagian Humas Setwan Provinsi Jateng menggelar ‘Workshop Peningkatan Tupoksi Kehumasan: Jurnalistik, Fotografi, & Public Speaking’ di Hotel Grand Edge, Kota Semarang, Jumat (24/12/2021). (foto teguh prasetyo)
SEMARANG – Dalam kegiatan ‘Workshop Peningkatan Tupoksi Kehumasan: Jurnalistik, Fotografi, & Public Speaking,’ dijelaskan bahwa tugas humas tidak hanya memberikan informasi tapi juga mampu meningkatkan harmonisasi lembaga dan publik. Demikian disampaikan narasumber workshop, Gregorius Magnus Finneso selaku Kepala Biro Kompas Jateng & DIY, di Hotel Grand Edge, Kota Semarang, Jumat (24/12/2021).
“Humas tidak hanya berfungsi dalam pencitraan yang baik lembaga semata tapi juga mampu menunjukkan lembaga tersebut yang kredibel di tengah masyarakat,” kata Gregorius, usai pembukaan workshop oleh Kabag Humas Sekretariat DPRD (Setwan) Provinsi Jateng Suwondo.

Dikatakannya, dalam penulisan rilis berita, humas harus mampu mencari lead atau angel berita yang menarik agar media mainstream dan elemen lainnya bersedia membaca dan menayangkan berita rilis tersebut. Dengan begitu, informasi yang akan disampaikan kepada masyarakat dapat tercapai dengan baik.
“Humas harus pandai memilih dan mengemas informasi yang akan dipublikasikan,” ujarnya sembari memaparkan sejumlah teknis penulisan naskah berita kepada Staf Bagian Humas Setwan Provinsi Jateng.

Paparan dilanjut Sesi Fotografi yang disampaikan Fotografer Kedaulatan Rakyat Chandra Adhie Nugroho. Dikatakan, konsep dan teknis pemotretan saat ini sangat berbeda dengan dahulu karena dukungan perkembangan teknologi.
“Foto rilis yang dikirim humas banyak yang tidak dipakai media massa karena seringnya hasil foto dari humas nggak nyambung dengan konteks beritanya. Untuk itu, humas perlu memahami mental dan etika saat memotret. Dengan kata lain, humas harus tahu apa yang harus diabadikan dengan kamera,” tutur Chandra.

Pengelolaan Media Sosial (Medsos) Lembaga Publik disampaikan Praktisi Media Agus Widyanto. Dalam paparannya, ia menilai lembaga publik perlu ‘bermain’ medsos karena sekarang ini tuntutan perkembangan teknologi sangat tinggi.
“Medsos perlu dimainkan karena alat komunikasi kita sekarang adalah gadget. Dalam hal ini, medsos yang dikelola perlu standar layak muat agar tidak ngawur sehingga semuanya bisa terukur,” ucapnya. (ariel/priyanto)