BAHAS BENCANA. Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi Jateng dalam forum diskusi bersama sejumlah elemen masyarakat, Kamis (18/11/2021), membahas soal kebencanaan di Bandungan Kabupaten Semarang. (foto george raynaldi)
BANDUNGAN – ‘Peran Masyarakat dalam Penanggulangan Bencana‘ menjadi tema dalam kegiatan sosialisasi dan kesiapsiagaan bencana BPBD bersama DPRD Provinsi Jateng. Pada kesempatan itu, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng Sukirman menyampaikan bahwa Provinsi Jateng merupakan salah satu daerah yang resiko rawan bencana alam tinggi.

Dalam hal ini, dibutuhkan sinergi antara pemerintah dan masyarakat sesuai dengan Undang Undang (UU) Nomor 24 Tahun 2007. Karena, dengan adanya pemberdayaan masyarakat/ komunitas, mampu meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana.
“Hal itu merupakan salah satu upaya untuk menciptakan masyarakat tangguh bencana,” katanya didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Semarang Heru Subroto, Sekretaris Komisi C DPRD Provinsi Jateng Henry Wicaksono, dan Camat Bandungan Anang Sukoco.

Dalam sesi tanya jawab, salah satu perwakilan Babinsa di Kabupaten Semarang Sumar menanyakan soal kesiapsiagaan banjir. Menurut dia pemerintah perlu melakukan normalisasi sungai agar debit air tidak cepat meninggi saat hujan deras.
“Disini, saya sebagai babinsa, mengatasnamakan masyarakat, ingin menanyakan di musim penghujan seperti saat ini sering kali kita menerima banjir dari daerah atas atau Kota Salatiga karena memang desa kita di hulu sungai ke arah Rawapening. Apakah BPBD mengurangi atau menormalisasi sungai yang ada di desa kami,” tanya Sumar.
Menjawabnya, Sukirman menjelaskan upaya tersebut memang merupakan wewenang pemerintah provinsi. Diakuinya, normalisasi proyek aliran sungai selama 2 tahun ini terhambat karena anggarannya direfocusing untuk menangani pandemi Covid-19.
“Insya Allah, pada 2022 nanti untuk normalisasi sungai-sungai yang ada di Jateng akan dilakukan kembali termasuk semua warga-warga yang berada di hulu bantaran sungai,” harapnya.
Sementara, Sekretaris Komisi C DPRD Provinsi Jateng Henry Wicaksono meminta masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (protkes). Dengan begitu, penyebaran Covid-19 bisa selalu diminimalisir.
“Jangan sampai kendor. Kami sudah melihat sendiri sekarang banyak sekali masyarakat yang tidak memakai masker, itu yang saya khawatirkan. Jangan jadi kendor walaupun Jateng sekarang Level 1 yang mana sudah menjadi pencapaian besar,” kata Henry. (ashar/ariel)